Laman

26/11/11

BEKAM KETIKA SHAUM

فَصْلٌ [ جَوَازُ احْتِجَامِ الصّائِمِ وَالْخِلَافُ فِي فِطْرِهِ ]
Bolehnya Berbekam Ketika Shaum dan Perbedaan Pendapat Mengenai Batalnya

وَفِي ضِمْنِ هَذِهِ الْأَحَادِيثِ الْمُتَقَدّمَةِ اسْتِحْبَابُ التّدَاوِي وَاسْتِحْبَابُ الْحِجَامَةِ وَأَنّهَا تَكُونُ فِي الْمَوْضِعِ الّذِي يَقْتَضِيهِ الْحَالُ وَجَوَازُ احْتِجَامِ الْمُحْرِمِ وَإِنْ آلَ إلَى قَطْعِ شَيْءٍ مِنْ الشّعَرِ فَإِنّ ذَلِكَ جَائِزٌ .

( Fasal ) Didalam hadits-hadits terdahulu terdapat anjuran untuk berobat dan anjuran untuk berbekam dan bahwa berbekam itu harus ditempatkan pada posisinya yang tepat. Hadits-hadits itu juga menunjukan kebolehan berbekam bagi orang yang berihram , meskipun akan memutuskan sebagian dari rambutnya karena memang dibolehkan .

وَفِي وُجُوبِ الْفِدْيَةِ عَلَيْهِ نَظَرٌ وَلَا يَقْوَى الْوُجُوبُ وَجَوَازُ احْتِجَامِ الصّائِمِ فَإِنّ فِي " صَحِيحِ الْبُخَارِيّ " أَنّ رَسُولَ اللّهِ صَلّى اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلّمَ احْتَجَمَ وَهُوَ صَائِمٌ
وَلَكِنْ هَلْ يُفْطِرُ بِذَلِكَ أَمْ لَا ؟ مَسْأَلَةٌ أُخْرَى الصّوَابُ الْفِطْرُ بِالْحِجَامَةِ لِصِحّتِهِ عَنْ رَسُولِ اللّهِ صَلّى اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلّمَ مِنْ غَيْرِ مُعَارِضٍ وَأَصَحّ مَا يُعَارَضُ بِهِ حَدِيثُ حِجَامَتِهِ وَهُوَ صَائِمٌ .

Dalam hal kewajiban berfidyah atasnya diperlukan pertimbangan dan kewajiban ini tidaklah kuat.

Dan berkenaan dengan kebolehan berbekam bagi orang yang berpuasa , termuat didalam Shahih Al-Bukhari: “ Adalah Rosulullah saw. berbekam, sedang beliau berpuasa “. Namun apakah dengan begitu beliau berbuka atau tidak , merupakan masalah lain .Jawaban yang benar adalah bahwa berbekam berarti berbuka puasa , karena ucapan ini shahih dari Rasulullah saw. Tanpa seorangpun yang menentangnya . yang paling shahih untuk dijadikan sebagai lawannya adalah hadits berbekam beliau Saw. Ketika beliau sedang berpuasa.

وَلَكِنْ لَا يَدُلّ عَلَى عَدَمِ الْفِطْرِ إلّا بَعْدَ أَرْبَعَةِ أُمُورٍ

Akan tetapi yang menunjukan bahwa puasa itu tidak batal ada 4 :

أَحَدُهَا : أَنّ الصّوْمَ كَانَ فَرْضًا .
الثّانِي : أَنّهُ كَانَ مُقِيمًا .
الثّالِثُ أَنّهُ لَمْ يَكُنْ بِهِ مَرَضٌ احْتَاجَ مَعَهُ إلَى الْحِجَامَةِ .
الرّابِعُ أَنّ هَذَا الْحَدِيثَ مُتَأَخّرٌ عَنْ قَوْلِهِ أَفْطَرَ الْحَاجِمُ وَالْمَحْجُومُ

  1. Puasa Fardhu ( selama bulan Ramadhan )
  2. Beliau bermukim.
  3. Beliau tidak menderita penyakit yang memerlukan berbekam
  4. Hadits ini datang kemudian dari ucapan beliau Saw. :” Batal Puasa orang yang membekam dan berbekam”.

فَإِذَا ثَبَتَتْ هَذِهِ الْمُقَدّمَاتُ الْأَرْبَعُ أَمْكَنَ الِاسْتِدْلَالُ بِفِعْلِهِ صَلّى اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلّمَ عَلَى بَقَاءِ الصّوْمِ مَعَ الْحِجَامَةِ وَإِلّا فَمَا الْمَانِعُ أَنْ يَكُونَ الصّوْمُ نَفْلًا يَجُوزُ الْخُرُوجُ مِنْهُ بِالْحِجَامَةِ وَغَيْرِهَا أَوْ مِنْ رَمَضَانَ لَكِنّهُ فِي السّفَرِ أَوْ مِنْ رَمَضَانَ فِي الْحَضَرِ لَكِنْ دَعَتْ الْحَاجَةُ إلَيْهَا كَمَا تَدْعُو حَاجَةُ مَنْ بِهِ مَرَضٌ إلَى الْفِطْرِ أَوْ يَكُونُ فَرْضًا مِنْ رَمَضَانَ فِي الْحَضَرِ مِنْ غَيْرِ حَاجَةٍ إلَيْهَا لَكِنّهُ مُبْقًى عَلَى الْأَصْلِ .

Apabila keempat premise ini telah dikonfirmasikan, maka mungkinlah untuk menyimpulkan perbuatan Nabi Saw. Bahwa berbekam tidak mebatalkan puasa .jika tidak , maka tidak ada yang menghalangi bahwa puasa itu puasa sunat yang diperbolehkan untuk keluar darinya baik dengan berbekam maupun dengan perbuatan yang lain , atau puasa itu puasa ramadhan , akan tetapi beliau sedang bepergian . atau puasa itu puasa ramadhan dan beliau sedang bermukim, tetapi ditungtut keperluan , sebagaimana keperluan orang yang sakit untuk berbuka . atau puasa itu fardhu Ramadhan dan beliau bermukim tanpa dituntut keperluan dan inilah asal hukumnya.

وَقَوْلُهُ أَفْطَرَ الْحَاجِمُ وَالْمَحْجُومُ نَاقِلٌ وَمُتَأَخّرٌ فَيَتَعَيّنُ الْمَصِيرُ إلَيْهِ وَلَا سَبِيلَ إلَى إثْبَاتِ وَاحِدَةٍ مِنْ هَذِهِ الْمُقَدّمَاتِ الْأَرْبَعِ فَكَيْفَ بِإِثْبَاتِهَا كُلّهَا . وَفِيهَا دَلِيلٌ عَلَى اسْتِئْجَارِ الطّبِيبِ وَغَيْرِهِ مِنْ غَيْرِ عَقْدِ إجَارَةٍ بَلْ يُعْطِيهِ أُجْرَةَ الْمِثْلِ أَوْ مَا يُرْضِيهِ .

Ucapan beliau Saw. : “ Batal puasa orang yang membekam dan berbekam “.

Adalah pembatalan dan datang kemudian , sehingga tentulah referensinya.

Apabila tidak ada sarana yang dapat membuktikan salah satu dari keempat premise ini, maka bagaimana mungkin akan membuktikan keempat-empatnya ? premise-premise ini mengandung kemungkinan untuk menyewa seorang dokter dan orang lain tanpa adanya kontrak yang penting.Dokter akan diberi upah yang sepadan atau imbalan yang memuaskan .

sumber : الطب النبوي لإبن القيم

BEKAM KETIKA KENYANG

[مَفَاسِدُ الْحِجَامَةِ عَلَى الشّبَعِ ]

DAMPAK NEGATIF BEKAM KETIKA KENYANG MEMILIKI

وَتُكْرَهُ عِنْدَهُمْ الْحِجَامَةُ عَلَى الشّبَعِ فَإِنّهَا رُبّمَا أَوْرَثَتْ سَدَدًا وَأَمْرَاضًا رَدِيئَةً لَا سِيّمَا إذَا كَانَ الْغِذَاءُ رَدِيئًا غَلِيظًا .

Menurut mereka dimakruhkan berbekam pada waktu kenyang karena yang demikian mungkin akan menyebabkan penyumbatan dan penyakit-penyakit yang merusak , terutama apabila makanan itu tidak sehat dan tebal

وَفِي أَثَرٍ الْحِجَامَةُ عَلَى الرّيقِ دَوَاءٌ وَعَلَى الشّبَعِ دَاءٌ وَفِي سَبْعَةَ عَشَرَ مِنْ الشّهْرِ شِفَاءٌ " .

Termuat didalam Atsar bahwa berbekam yang dilaksanakan pada waktu perut kosong merupakan pengobatan, pada waktu perut kenyang merupakan penyakit , dan pada hari yang ke-17 merupakan penyembuhan.

وَاخْتِيَارُ هَذِهِ الْأَوْقَاتِ لِلْحِجَامَةِ فِيمَا إذَا كَانَتْ عَلَى سَبِيلِ الِاحْتِيَاطِ وَالتّحَرّزِ مِنْ الْأَذَى وَحِفْظًا لِلصّحّةِ . وَأَمّا فِي مُدَاوَاةِ الْأَمْرَاضِ فَحَيْثُمَا وُجِدَ الِاحْتِيَاجُ إلَيْهَا وَجَبَ اسْتِعْمَالُهَا .

Pemilihan waktu-waktu ini untuk berbekam merupakan kewaspadaan dan penjagaan diri terhadap penyakit dan pemeliharaan kesehatan . adapun untuk pengobatan terhadap penyakit , maka harus dilaksanakan pada waktu diperlukan.

وَفِي قَوْلِهِ " لَا يَتَبَيّغْ بِأَحَدِكُمْ الدّمَ فَيَقْتُلَهُ " دَلَالَةً عَلَى ذَلِكَ يَعْنِي لِئَلّا يَتَبَيّغَ فَحَذَفَ حَرْفَ الْجَرّ مَعَ ( أَنّ ثُمّ حُذِفَتْ ( أَنّ . وَالتّبَيّغُ الْهَيْجُ وَهُوَ مَقْلُوبُ الْبَغْيِ وَهُوَ بِمَعْنَاهُ فَإِنّهُ بَغْيُ الدّمِ وَهَيَجَانُهُ . وَقَدْ تَقَدّمَ أَنّ الْإِمَامَ أَحْمَدُ كَانَ يَحْتَجِمُ أَيّ وَقْتٍ احْتَاجَ مِنْ الشّهْرِ .

Didalam ucapan beliau Saw. :” Jangan sampai darah membuih pada salah seorang diantara kamu, sehingga akan membunuhnya , ” membuktikan yang demikian itu. Dan telah disebutkan pula bahwa Imam Ahmad melakukan berbekam pada hari apa saja dari bulan , ketika diperlukan.

sumber : الطب النبوي لإبن القيم

WAKTU TERBAIK BERBEKAM

فَصْلٌ فِي هَدْيِهِ فِي أَوْقَاتِ الْحِجَامَةِ

Petunjuk Nabi Tentang Waktu-Waktu Yang Tepat Untuk Berbekam ( Hijamah )

رَوَى التّرْمِذِيّ فِي " جَامِعِهِ " : مِنْ حَدِيثِ ابْنِ عَبّاسٍ يَرْفَعُهُ إنّ خَيْرَ مَا تَحْتَجِمُونَ فِي يَوْمِ سَابِعَ عَشْرَةَ أَوْ تَاسِعَ عَشْرَةَ وَيَوْمِ إحْدَى وَعِشْرِينَ

Petunjuk Nabi tentang Waktu-waktu yang tepat untuk berbekam ( Hijamah )

At-Tirmidzi meriwayatkan di dalam Ja`mi-nya dari hadits Ibnu Abbas secara marfu : “ Sesungguhnya sebaik-baik waktu untuk melakukan bekam adalah hari ke-17, 19 dan 21”.

وَفِيهِ عَنْ أَنَسٍ كَانَ رَسُولُ اللّهِ صَلّى اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلّمَ يَحْتَجِمُ فِي الْأَخْدَعَيْنِ وَالْكَاهِلِ وَكَانَ يَحْتَجِمُ لِسَبْعَةَ عَشَرَ وَتِسْعَةَ عَشَرَ وَفِي إحْدَى وَعِشْرِينَ

Juga termuat didalamnya, dari Anas ra. ,adalah Rosululloh Saw. Berbekam pada kedua urat lengan dan punuk.beliau saw. berbekam pada hari yang ke 17, 19 dan 21

وَفِي " سُنَنِ ابْنِ مَاجَهْ " عَنْ أَنَسٍ مَرْفُوعًا : مَنْ أَرَادَ الْحِجَامَةَ فَلْيَتَحَرّ سَبْعَةَ عَشَرَ أَوْ تِسْعَةَ عَشَرَ أَوْ إحْدَى وَعِشْرِينَ لَا يَتَبَيّغْ بِأَحَدِكُمْ الدّمُ فَيَقْتُلَهُ "

Termuat dalam Sunan Ibnu Majah dari Anas secara marfu :”Barang siapa yang hendak berbekam , maka hendaklah ia memilih hari yang ke 17,19 atau 21.dan jangan sampai darah membuih pada salah seorang dari kamu, sehingga akan membunuhnya.”

وَفِي " سُنَنِ أَبِي دَاوُدَ " مِنْ حَدِيثِ أَبِي هُرَيْرَةَ مَرْفُوعًا : مَنْ احْتَجَمَ لِسَبْعَ عَشْرَةَ أَوْ تِسْعَ عَشْرَةَ أَوْ إحْدَى وَعِشْرِينَ كَانَتْ شِفَاءً مِنْ كُلّ دَاءٍ وَهَذَا مَعْنَاهُ مِنْ كُلّ دَاءٍ سَبَبُهُ غَلَبَةُ الدّمِ .

Termuat dalam Sunan Abu dawud, dari hadits Abu Huroiroh ra. , secara marfu: “ barang siapa yang berbekam pada hari yang ke 17,19 atau 21. maka yang demikian merupakan penyembuhan dari segala penyakit”.ini maknanya : Dari segala penyakit yang di sebabkan kebanyakan darah.

وَهَذِهِ الْأَحَادِيثُ مُوَافِقَةٌ لِمَا أَجْمَعَ عَلَيْهِ الْأَطِبّاءُ أَنّ الْحِجَامَةَ فِي النّصْفِ الثّانِي وَمَا يَلِيهِ مِنْ الرّبُعِ الثّالِثِ مِنْ أَرْبَاعِهِ أَنْفَعُ مِنْ أَوّلِهِ وَآخِرِهِ وَإِذَا اُسْتُعْمِلَتْ عِنْدَ الْحَاجَةِ إلَيْهَا نَفَعَتْ أَيّ وَقْتٍ كَانَ مِنْ أَوّلِ الشّهْرِ وَآخِرِهِ .

Hadits-hadits ini sesuai dengan apa yang disepakati oleh para dokter , bahwa berbekam pada pertengahan bulan yang kedua dan sesudahnya , yakni ¼ ( seperempat ) yang ke empat dari ke 4 minggunya, lebih bermanafaat dari awalnya dan akhirnya dan apabila ia dilakukan pada waktu yang diperlukan , ia akan bermanfaat kapanpun waktunya, baik pada awal bulan maupun pada akhirnya.

قَالَ الْخَلّالُ أَخْبَرَنِي عِصْمَةُ بْنُ عِصَامٍ قَالَ حَدّثَنَا حَنْبَلٌ قَالَ كَانَ أَبُو عَبْدِ اللّهِ أَحْمَدُ بْنُ حَنْبَلٍ يَحْتَجِمُ أَيّ وَقْتٍ هَاجَ بِهِ الدّمُ وَأَيّ سَاعَةٍ كَانَتْ .

Al-khollal mengatakan : Ushmah bin `Isham telah memberitakan kepadaku : katanya Imam ahmad bin hanbal menceritakan kepada kami , katanya adalah Abu Abdullah Ahmad bin hanbal berbekam kapan saja apabila darah telah bergejolak dan kapan saja waktunya.

وَقَالَ صَاحِبُ " الْقَانُونِ " : أَوْقَاتُهَا فِي النّهَارِ السّاعَةُ الثّانِيَةُ أَوْ الثّالِثَةُ وَيَجِبُ تَوَقّيهَا بَعْدَ الْحَمّامِ إلّا فِيمَنْ دَمُهُ غَلِيظٌ فَيَجِبُ أَنْ يَسْتَحِمّ ثُمّ يَسْتَجِمّ سَاعَةً ثُمّ يَحْتَجِمُ انْتَهَى

Pengarang kitab Al-Qonun Fii Thibb ( yakni Ibnu Sina seorang U`lama pengarang ilmu kedokteran pertama Islam ) mengatakan : “ Waktu-waktunya yang tepat pada siang hari adalah jam 2 atau jam 3. dan wajib ditentukan saatnya sesudah mandi, kecuali bagi yang darahnya tebal. Maka dia wajib mandi kemudian menghangatkan diri satu jam dan kemudian berbekam

MANFAAT BERBEKAM

فَصْلٌ [ مَنَافِعُ الْحِجَامَةِ ]

PASAL (MANFAAT BERBEKAM)

وَأَمّا مَنَافِعُ الْحِجَامَةِ فَإِنّهَا تُنَقّي سَطْحَ الْبَدَنِ أَكْثَرَ مِنْ الْفَصْدِ

( Fasal ) Adapun manfaat berbekam adalah membersihkan permukaan badan lebih dari Fashd ( venesection ).

وَالْفَصْدُ لِأَعْمَاقِ الْبَدَنِ أَفْضَلُ وَالْحِجَامَةُ تَسْتَخْرِجُ الدّمَ مِنْ نَوَاحِي الْجِلْدِ .

Fashd ( venesection ) lebih baik bagi bagian dalam tubuh. Dan Berbekam mengeluarkan darah dari bagian kulit yang berbeda-beda.

قُلْت : وَالتّحْقِيقُ فِي أَمْرِهَا وَأَمْرِ الْفَصْدِ أَنّهُمَا يَخْتَلِفَانِ بِاخْتِلَافِ الزّمَانِ وَالْمَكَانِ وَالْأَسْنَانِ وَالْأَمْزِجَةِ فَالْبِلَادُ الْحَارّةُ وَالْأَزْمِنَةُ الْحَارّةُ وَالْأَمْزِجَةُ الْحَارّةُ الّتِي دُمّ أَصْحَابُهَا فِي غَايَةِ النّضْجِ الْحِجَامَةُ فِيهَا أَنْفَعُ مِنْ الْفَصْدِ بِكَثِيرٍ فَإِنّ الدّمَ يَنْضَجُ وَيَرِقّ وَيَخْرُجُ إلَى سَطْحِ الْجَسَدِ الدّاخِلِ فَتَخْرُجُ الْحِجَامَةُ مَا لَا يُخْرِجُهُ الْفَصْدُ وَلِذَلِكَ كَانَتْ أَنْفَعَ لِلصّبْيَانِ مِنْ الْفَصْدِ وَلِمَنْ لَا يَقْوَى عَلَى الْفَصْدِ

Aku katakan : penelitian tentang berbekam dan venesection adalah bahwa keduanya itu berbeda-beda karena perbedaan waktu dan tempat, usia dan temperamen. Berbekam lebih baik dari venesection di Negara-negara tropis, musim-musim panas dan tempramen yang panas karena darah para pasiennya benar-benar telah matang, sebab darah matang , menjadi murni dan keluar ke permukaan tubuh .Maka berbekam mengeluarkan apa yang tidak dapat dikeluarkan oleh Fashd. Oleh karena itu, maka berbekam lebih berguna dari fashd bagi anak-anak dan bagi orang yang tidak tahan terhadap Fashd.

وَقَدْ نَصّ الْأَطِبّاءُ عَلَى أَنّ الْبِلَادَ الْحَارّةَ الْحِجَامَةُ فِيهَا أَنْفَعُ وَأَفْضَلُ مِنْ الْفَصْدِ

Para Dokter menetapkan bahwa di negara-negara tropis berbekam lebih bermanfaat dan lebih baik dari Fashd.

وَتُسْتَحَبّ فِي وَسَطِ الشّهْرِ وَبَعْدَ وَسَطِهِ . وَبِالْجُمْلَةِ فِي الرّبُعِ الثّالِثِ مِنْ أَرْبَاعِ الشّهْرِ لِأَنّ الدّمَ فِي أَوّلِ الشّهْرِ لَمْ يَكُنْ بَعْدُ قَدْ هَاجَ وَتَبَيّغَ وَفِي آخِرِهِ يَكُونُ قَدْ سَكَنَ .

Dan dianjurkan untuk melakukan berbekam pada pertengahan bulan dan sesudah pertengahan bulan .Ringkasnya, pada minggu ketiga dari keempat minggu.sebab darah pada permulaan bulan belumlah bergejolak dan membludag; sedang di akhir bulan darah diam.

وَأَمّا فِي وَسَطِهِ وبَعِيدِهِ فَيَكُونُ فِي نِهَايَةِ التّزَيّدِ .

Adapun pada pertengahan bulan dan menjelang akhirnya, maka ia berada pada puncak pertumbuhannya.

قَالَ صَاحِبُ " الْقَانُونِ " : وَيُؤْمَرُ بِاسْتِعْمَالِ الْحِجَامَةِ لَا فِي أَوّلِ الشّهْرِ لِأَنّ الْأَخْلَاطَ لَا تَكُونُ قَدْ تَحَرّكَتْ وَهَاجَتْ وَلَا فِي آخِرِهِ لِأَنّهَا تَكُونُ قَدْ نَقَصَتْ بَلْ فِي وَسَطِ الشّهْرِ حِينَ تَكُونُ الْأَخْلَاطُ هَائِجَةً بَالِغَةً فِي تَزَايُدِهَا لِتَزَيّدِ النّورِ فِي جُرْمِ الْقَمَرِ .

Berkata pengarang kitab Al-Qonun Fi Thibb ( yakni Ibnu Sina ) “ dianjurkan untuk tidak melakukan berbekam pada awal bulan , karena humor belum bergerak dan bergejolak. Juga tidak diakhir bulan karena darah telah berkurang.Melainkan pada pertengahan bulan dimana humor benar-benar telah bergejolak dan banyak karena banyaknya sinar rembulan .

وَقَدْ رُوِيَ عَنْ النّبِيّ صَلّى اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلّمَ أَنّهُ قَالَ

خَيْرُ مَا تَدَاوَيْتُمْ بِهِ الْحِجَامَةُ وَالْفَصْدُ وَفِي حَدِيثٍ خَيْرُ الدّوَاءِ الْحِجَامَةُ وَالْفَصْدُ . انْتَهَى .

Dan telah diriwayatkan dari Nabi saw, bahwa beliau mengatakan :”Sebaik-baik pengobatan yang kalian lakukan adalah berbekam ( hijamah ) dan fashd”. Dan di dalam hadits lain :”Sebaik-baik obat adalah hijamah dan Fashd”.