صحيح البخاري
كِتَابُ الْمَرْضَى
Kitab Penyakit
مَنْ يَعْمَلْ سُوءًا يُجْزَ بِهِ
Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan, niscaya akan diberi pembalasan
dengan kejahatan itu (An-Nisa ; 123)
Penjelasan Tentang Kafarah Orang Sakit
عَنْ
الزُّهْرِيِّ قَالَ أَخْبَرَنِي عُرْوَةُ بْنُ الزُّبَيْرِ أَنَّ عَائِشَةَ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهَا زَوْجَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ مُصِيبَةٍ تُصِيبُ
الْمُسْلِمَ إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا عَنْهُ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا
(BUKHARI - 5209) : Dari Az Zuhri dia berkata; telah mengabarkan kepadaku
'Urwah bin Az Zubair bahwa Aisyah radliallahu 'anha isteri Nabi shallallahu
'alaihi wasallam berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Tidaklah suatu musibah yang menimpa seorang muslim bahkan duri yang
melukainya sekalipun melainkan Allah akan menghapus (kesalahannya)."
عَنْ
عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ
مِنْ نَصَبٍ وَلَا وَصَبٍ وَلَا هَمٍّ وَلَا حُزْنٍ وَلَا أَذًى وَلَا غَمٍّ حَتَّى
الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ
(BUKHARI - 5210) : Dari 'Atha` bin
Yasar dari Abu Sa'id Al Khudri dan dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam beliau bersabda: "Tidaklah seorang muslim tertimpa
suatu penyakit dan keletihan, kehawatiran dan kesedihan, dan tidak juga
gangguan dan kesusahan bahkan duri yang melukainya melainkan Allah akan
menghapus kesalahan-kesalahannya."
عَنْ
عَبْدِ اللَّهِ بْنِ كَعْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ مَثَلُ الْمُؤْمِنِ كَالْخَامَةِ مِنْ الزَّرْعِ تُفَيِّئُهَا الرِّيحُ
مَرَّةً وَتَعْدِلُهَا مَرَّةً وَمَثَلُ الْمُنَافِقِ كَالْأَرْزَةِ لَا تَزَالُ حَتَّى
يَكُونَ انْجِعَافُهَا مَرَّةً وَاحِدَةً
(BUKHARI - 5211) Dari
Abdullah bin Ka'b dari ayahnya dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau
bersabda: "Permisalan seorang mukmin seperti dahan di suatu pohon,
terkadang angin menjadikannya bengkok dan terkadang berdiri, lurus. Sebaliknya
permisalan orang munafik seperti tanaman padi yang senantiasa berdiri, hingga
sekali ia jatuh, ia akan langsung roboh." Zakariya mengatakan; telah
menceritakan kepadaku Sa'd telah menceritakan kepada kami Ibnu Ka'b dari
ayahnya Ka'b dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.
عَنْ
عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَثَلُ الْمُؤْمِنِ كَمَثَلِ الْخَامَةِ
مِنْ الزَّرْعِ مِنْ حَيْثُ أَتَتْهَا الرِّيحُ كَفَأَتْهَا فَإِذَا اعْتَدَلَتْ تَكَفَّأُ
بِالْبَلَاءِ وَالْفَاجِرُ كَالْأَرْزَةِ صَمَّاءَ مُعْتَدِلَةً حَتَّى يَقْصِمَهَا
اللَّهُ إِذَا شَاءَ
(BUKHARI - 5212) : Dari 'Atha` bin
Yasar dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dia berkata, Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Permisalan seorang mukmin seperti dahan di
suatu pohon yang dapat bengkok ketika tertiaup angin dan apabila tertimpa
musibah dia akan tetap tegak lurus, sedangkan permisalan orang fajir ibarat
tanaman padi yang senantiasa tegak sehingga Allah akan merobohkannya kapan saja
Dia kehendaki."
عَنْ
مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي صَعْصَعَةَ أَنَّهُ
قَالَ سَمِعْتُ سَعِيدَ بْنَ يَسَارٍ أَبَا الْحُبَابِ يَقُولُ سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ
يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ يُرِدْ اللَّهُ
بِهِ خَيْرًا يُصِبْ مِنْهُ
(BUKHARI - 5213) : Dari Muhammad bin
Abdullah bin Abdurrahman bin Abu Sha'sha'ah bahwa dia berkata, saya mendengar
Sa'id bin Yasar Abu Al Hubbab berkata; saya mendengar Abu Hurairah berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa di
kehendaki Allah kebaikan, maka Dia akan mengujinya."
Sakit Keras
عَنْ
مَسْرُوقٍ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ مَا رَأَيْتُ أَحَدًا
أَشَدَّ عَلَيْهِ الْوَجَعُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
(BUKHARI - 5214) : Dari Masruq dari Aisyah radliallahu 'anha dia berkata;
"Aku tidak pernah melihat seseorang yang lebih merasakan penderitaan
ketika sakit dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam."
عَنْ
الْحَارِثِ بْنِ سُوَيْدٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَتَيْتُ النَّبِيَّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي مَرَضِهِ وَهُوَ يُوعَكُ وَعْكًا شَدِيدًا وَقُلْتُ
إِنَّكَ لَتُوعَكُ وَعْكًا شَدِيدًا قُلْتُ إِنَّ ذَاكَ بِأَنَّ لَكَ أَجْرَيْنِ قَالَ
أَجَلْ مَا مِنْ مُسْلِمٍ يُصِيبُهُ أَذًى إِلَّا حَاتَّ اللَّهُ عَنْهُ خَطَايَاهُ
كَمَا تَحَاتُّ وَرَقُ الشَّجَرِ
(BUKHARI - 5215) : Dari Al
Harits bin Suwaid dari Abdullah radliallahu 'anhu; saya pernah menjenguk
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ketika sakit, sepertinya beliau sedang
merasakan rasa sakit, kataku selanjutnya; "Sepertinya anda sedang
merasakan rasa sakit yang amat berat, oleh karena itulah anda mendapatkan
pahala dua kali lipat." Beliau menjawab: "Benar, tidaklah seorang
muslim yang tertimpa musibah melainkan Allah akan menggugurkan kesalahan-kesalahannya
sebagaimana pohon menggugurkan dedaunannya."
Manusia Yang Paling Berat Ujiannya adalah Para Nabi
عَنْ الْحَارِثِ بْنِ سُوَيْدٍ عَنْ
عَبْدِ اللَّهِ قَالَ دَخَلْتُ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
وَهُوَ يُوعَكُ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّكَ لَتُوعَكُ وَعْكًا شَدِيدًا
قَالَ أَجَلْ إِنِّي أُوعَكُ كَمَا يُوعَكُ رَجُلَانِ مِنْكُمْ قُلْتُ ذَلِكَ أَنَّ
لَكَ أَجْرَيْنِ قَالَ أَجَلْ ذَلِكَ كَذَلِكَ مَا مِنْ مُسْلِمٍ يُصِيبُهُ أَذًى شَوْكَةٌ
فَمَا فَوْقَهَا إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا سَيِّئَاتِهِ كَمَا تَحُطُّ الشَّجَرَةُ
وَرَقَهَا
(BUKHARI - 5216) : Dari Al-Harits
bin Suwaid Abdullah dia berkata; saya pernah menjenguk Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam ketika beliau sedang menderita sakit, lalu aku
berkata; "Wahai Rasulullah, sepertinya anda sedang merasakan sakit yang
amat berat" beliau bersabda: "Benar, rasa sakit yang menimpaku ini
sama seperti rasa sakit yang menimpa dua orang dari kalian." Kataku
selanjutnya; "Sebab itu anda mendapatkan pahala dua kali lipat."
Beliau menjawab: "Benar, seperti itulah, dan tidaklah seorang muslim yang
tertimpa suatu musibah (penyakit) atau yang lain, melainkan Allah akan
menghapuskan kesalahan-kesalahannya sebagaimana pohon menggugurkan
dedaunannya."
Wajibnya Menjenguk Orang Sakit
عَنْ
أَبِي وَائِلٍ عَنْ أَبِي مُوسَى الْأَشْعَرِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَطْعِمُوا الْجَائِعَ وَعُودُوا الْمَرِيضَ وَفُكُّوا
الْعَانِيَ
(BUKHARI - 5217) Dari Abu Wa`il dari Abu Musa Al Asy'ari dia berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Berilah makan
terhadap orang yang kelaparan, jenguklah orang sakit dan bebaskanlah
tawanan."
عَنْ
الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ أَمَرَنَا رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِسَبْعٍ وَنَهَانَا عَنْ سَبْعٍ نَهَانَا عَنْ
خَاتَمِ الذَّهَبِ وَلُبْسِ الْحَرِيرِ وَالدِّيبَاجِ وَالْإِسْتَبْرَقِ وَعَنْ الْقَسِّيِّ
وَالْمِيثَرَةِ وَأَمَرَنَا أَنْ نَتْبَعَ الْجَنَائِزَ وَنَعُودَ الْمَرِيضَ وَنُفْشِيَ
السَّلَامَ
(BUKHARI - 5218) : Dari Al Barra` bin 'Azib radliallahu 'anhuma
dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan kami
tujuh perkara dan melarang kami dari tujuh perkara, beliau melarang kami dari
memakai cincin emas, mengenakan sutera, dibaj, istabraq (kain sejenis sutera),
qasiy dan misarah (yaitu kain yang terbuat dari campuran sutera), dan
memerintahkan kami untuk mengiringi jenazah, menjenguk orang sakit dan
menebarkan salam."
Menjenguk Orang Pingsan
عَنْ
ابْنِ الْمُنْكَدِرِ سَمِعَ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا
يَقُولُ مَرِضْتُ مَرَضًا فَأَتَانِي النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
يَعُودُنِي وَأَبُو بَكْرٍ وَهُمَا مَاشِيَانِ فَوَجَدَانِي أُغْمِيَ عَلَيَّ فَتَوَضَّأَ
النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ صَبَّ وَضُوءَهُ عَلَيَّ فَأَفَقْتُ
فَإِذَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ
كَيْفَ أَصْنَعُ فِي مَالِي كَيْفَ أَقْضِي فِي مَالِي فَلَمْ يُجِبْنِي بِشَيْءٍ حَتَّى
نَزَلَتْ آيَةُ الْمِيرَاثِ
(BUKHARI - 5219) : Ibnu Al Munkadir dia mendengar Jabir bin
Abdullah radliallahu 'anhuma berkata; Aku pernah menderita sakit, lalu Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam dan Abu Bakar datang menjengukku dengan berjalan
kaki, ketika beliau menemuiku ternyata aku sedang pingsan, maka beliau
berwudlu' dan memercikkan sisa air wudlu'nya kepadaku, aku pun tersadar,
ternyata Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sudah berada di depanku, lalu aku
berkata; "Wahai Rasulullah, bagaimana caranya aku mengurus harta bendaku,
bagaimana caranya aku memutuskan terhadap harta bendaku?" beliau tetap
tidak menjawab sampai turun ayat tentang harta warisan."
Keutamaan Orang Yang Sakit Ayan (Epilepsy)
عَنْ عَطَاءُ بْنُ أَبِي رَبَاحٍ قَالَ
قَالَ لِي ابْنُ عَبَّاسٍ أَلَا أُرِيكَ امْرَأَةً مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ قُلْتُ
بَلَى قَالَ هَذِهِ الْمَرْأَةُ السَّوْدَاءُ أَتَتْ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَقَالَتْ إِنِّي أُصْرَعُ وَإِنِّي أَتَكَشَّفُ فَادْعُ اللَّهَ لِي قَالَ
إِنْ شِئْتِ صَبَرْتِ وَلَكِ الْجَنَّةُ وَإِنْ شِئْتِ دَعَوْتُ اللَّهَ أَنْ يُعَافِيَكِ
فَقَالَتْ أَصْبِرُ فَقَالَتْ إِنِّي أَتَكَشَّفُ فَادْعُ اللَّهَ لِي أَنْ لَا أَتَكَشَّفَ
فَدَعَا لَهَا حَدَّثَنَا مُحَمَّدٌ أَخْبَرَنَا مَخْلَدٌ عَنْ ابْنِ جُرَيْجٍ أَخْبَرَنِي
عَطَاءٌ أَنَّهُ رَأَى أُمَّ زُفَرَ تِلْكَ امْرَأَةً طَوِيلَةً سَوْدَاءَ عَلَى سِتْرِ
الْكَعْبَةِ
(BUKHARI - 5220) : Dari 'Atha` bin Abu Rabah dia berkata; Ibnu
Abbas pernah berkata kepadaku; "Maukah aku tunjukkan kepadamu seorang
wanita dari penduduk surga?" jawabku; "Tentu." Dia berkata;
"Wanita berkulit hitam ini, dia pernah menemui Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam sambil berkata; "Sesungguhnya aku menderita epilepsi dan auratku
sering tersingkap (ketika sedang kambuh), maka berdoalah kepada Allah
untukku." Beliau bersabda: "Jika kamu berkenan, bersabarlah maka bagimu
surga, dan jika kamu berkenan, maka aku akan berdoa kepada Allah agar Allah
menyembuhkanmu." Ia berkata; "Baiklah aku akan bersabar." Wanita
itu berkata lagi; "Namun berdoalah kepada Allah agar (auratku) tidak
tersingkap." Maka beliau mendoakan untuknya." Telah menceritakan
kepada kami Muhammad telah mengabarkan kepada kami Makhlad dari Ibnu Juraij
telah mengabarkan kepadaku 'Atha' bahwa dia pernah melihat Ummu Zufar adalah
wanita tersebut, ia adalah wanita berpawakan tinggi, berkulit hitam sedang
berada di tirai Ka'bah."
Keutamaan Orang Yang Kehilangan Penglihatan (Buta)
وَعَادَتْ
أُمُّ الدَّرْدَاءِ رَجُلًا مِنْ أَهْلِ الْمَسْجِدِ مِنَ الْأَنْصَارِ
Ummu Darda’ menjenguk seorang laki-laki Anshor yang tinggal di masjid
عَنْ
عَمْرٍو مَوْلَى الْمُطَّلِبِ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ
سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ اللَّهَ قَالَ
إِذَا ابْتَلَيْتُ عَبْدِي بِحَبِيبَتَيْهِ فَصَبَرَ عَوَّضْتُهُ مِنْهُمَا الْجَنَّةَ
يُرِيدُ عَيْنَيْهِ تَابَعَهُ أَشْعَثُ بْنُ جَابِرٍ وَأَبُو ظِلَالِ بْنُ هِلَالٍ
عَنْ أَنَسٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
(BUKHARI - 5221) : Dari
'Amru bekas budak Al Mutthalib, dari Anas bin Malik radliallahu 'anhu dia
berkata; saya mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Allah berfirman; "Apabila Aku menguji hamba-Ku dengan penyakit pada
kedua matanya, kemudian ia mampu bersabar, maka Aku akan menggantinya dengan
surga." maksud (habibataihi) adalah kedua matanya. Hadits ini juga
diperkuat oleh riwayat Asy'ats bin Jabir dan Abu Dzilal bin Hilal dari Anas
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.
عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ
أَنَّهَا قَالَتْ لَمَّا قَدِمَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
الْمَدِينَةَ وُعِكَ أَبُو بَكْرٍ وَبِلَالٌ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَتْ فَدَخَلْتُ
عَلَيْهِمَا قُلْتُ يَا أَبَتِ كَيْفَ تَجِدُكَ وَيَا بِلَالُ كَيْفَ تَجِدُكَ قَالَتْ
وَكَانَ أَبُو بَكْرٍ إِذَا أَخَذَتْهُ الْحُمَّى يَقُولُ
كُلُّ امْرِئٍ مُصَبَّحٌ
فِي أَهْلِهِ وَالْمَوْتُ أَدْنَى مِنْ
شِرَاكِ نَعْلِهِ
وَكَانَ بِلَالٌ إِذَا أَقْلَعَتْ
عَنْهُ يَقُولُ:
أَلَا لَيْتَ شِعْرِي
هَلْ أَبِيتَنَّ لَيْلَةً بِوَادٍ وَحَوْلِي
إِذْخِرٌ وَجَلِيلُ
وَهَلْ أَرِدَنْ يَوْمًا
مِيَاهَ مِجَنَّةٍ وَهَلْ تَبْدُوَنْ لِي
شَامَةٌ وَطَفِيلُ
قَالَتْ عَائِشَةُ فَجِئْتُ إِلَى
رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَخْبَرْتُهُ فَقَالَ اللَّهُمَّ
حَبِّبْ إِلَيْنَا الْمَدِينَةَ كَحُبِّنَا مَكَّةَ أَوْ أَشَدَّ اللَّهُمَّ وَصَحِّحْهَا
وَبَارِكْ لَنَا فِي مُدِّهَا وَصَاعِهَا وَانْقُلْ حُمَّاهَا فَاجْعَلْهَا بِالْجُحْفَةِ
(BUKHARI - 5222) : Dari Hisyam bin 'Urwah dari ayahnya dari
Aisyah dia berkata; "Ketika Rasulullah shallaallahu'alaihi wa sallam
sampai di Madinah, Abu Bakar dan Bilal menderita sakit. Lalu Aisyah menjenguk
mereka berdua. Aku bertanya; "Wahai ayahku, bagaimana keadaanmu? Dan
engkau Bilal, bagaimana keadaanmu?" Aisyah melanjutkan; Dan setiap kali
Abu Bakar menderita sakit panas, maka dia akan berkata;
"Setiap orang bertanggung jawab terhadap keluarganya
dan kematian itu lebih dekat dari pada tali
sandalnya."
Sedangkan jika
Bilal menderita sakit demam, dia akan berkata;
"Alangkah baiknya syairku, apakah aku harus bermalam
di suatu lembah sementara di sampingku terdapat
orang-orang yang membanggakan lagi mulia.
Apakah suatu hari mereka akan menginginkan airnya yang
melimpah.
Apakah sudah tampak olehku gunung Syamah dan
Thafil?"
Aisyah berkata;
Kemudian aku mendatangi Rasulullah shallaallahu'alaihi wa sallam dan
mengabarkan keadaan mereka kepada beliau. Lalu beliau berdo'a: ALLAHUMMA HABBIB ILAINAA ALMADINAH KAHUBBINA MAKKATA AW
ASYADDA ALLAHUMMA WA SHAHHIHHA WA BAARIK LANAA FI MUDDIHA WA SHAA'IHAA WANQUL
HUMMAHA FAJ'ALHA BIL JUHFAH (Ya Allah, jadikanlah kecintaan kami kepada
Madinah seperti kecintaan kami kepada Mekkah atau lebih. Ya Allah, perbaikilah
ia, Berkahilah kami pada takaran mudnya dan sha'nya dan pindahkanlah wabah
penyakitnya ke Juhfah.")
Menjenguk Anak-anak
عَنْ
أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ ابْنَةً لِلنَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَرْسَلَتْ إِلَيْهِ وَهُوَ مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَسَعْدٌ وَأُبَيٌّ نَحْسِبُ أَنَّ ابْنَتِي قَدْ حُضِرَتْ فَاشْهَدْنَا
فَأَرْسَلَ إِلَيْهَا السَّلَامَ وَيَقُولُ إِنَّ لِلَّهِ مَا أَخَذَ وَمَا أَعْطَى
وَكُلُّ شَيْءٍ عِنْدَهُ مُسَمًّى فَلْتَحْتَسِبْ وَلْتَصْبِرْ فَأَرْسَلَتْ تُقْسِمُ
عَلَيْهِ فَقَامَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقُمْنَا فَرُفِعَ
الصَّبِيُّ فِي حَجْرِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَنَفْسُهُ جُئِّثُ
فَفَاضَتْ عَيْنَا النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ لَهُ سَعْدٌ
مَا هَذَا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ هَذِهِ رَحْمَةٌ وَضَعَهَا اللَّهُ فِي قُلُوبِ
مَنْ شَاءَ مِنْ عِبَادِهِ وَلَا يَرْحَمُ اللَّهُ مِنْ عِبَادِهِ إِلَّا الرُّحَمَاءَ
(BUKHARI - 5223) : Dari Usamah bin Zaid radliallahu 'anhuma, seorang
puteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengirim seorang utusan kepada Nabi
yang ketika itu Usamah, Sa'd dan Ubbay, bersama Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, (seingatku) utusan itu menyampaikan pesan yang isinya; "Anakku
telah menjelang wafat, maka tolong engkau (nabi) datang! Namun Nabi (tak sempat
datang) dan hanya mengutusnya seraya menyampaikan pesan; "Tolong sampaikan
salam kepadanya dan katakanlah; "Milik Allah lah segala yang diambil-Nya
dan segala yang diberikan-Nya, dan segala sesuatu mempunyai batasan waktu
tertentu disisi-Nya, maka hendaklah dia hanya mengharap ganjaran dan
bersabar." (Merasa tidak puas), puteri nabi mengirim utusan untuk kedua
kalinya sambil menyumpahinya (agar bisa membujuk nabi). Spontan nabi beranjak,
dan kami pun berdiri. (ketika sampai), cucu nabi diletakkan di pangkuan Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam sedang nafasnya sudah tersengal-sengal karena
tinggal sisa-sisa nyawanya. Kedua mata Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pun
berlinang, sehingga Sa'd bertanya; "Kenapa anda menangis ya
Rasulullah?" Beliau menjawab: "Ini adalah pertanda kasih sayang yang
Allah letakkan di hati hamba sesuai yang di kehendaki-Nya, dan Allah tidak akan
meletakkan rasa kasih sayang pada para hamba-Nya kecuali terhadap orang-orang
yang mempunyai rasa kasih sayang."
Menjenguk Orang Arab Badui
عَنْ عِكْرِمَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَخَلَ
عَلَى أَعْرَابِيٍّ يَعُودُهُ قَالَ وَكَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
إِذَا دَخَلَ عَلَى مَرِيضٍ يَعُودُهُ فَقَالَ لَهُ لَا بَأْسَ طَهُورٌ إِنْ شَاءَ
اللَّهُ قَالَ قُلْتَ طَهُورٌ كَلَّا بَلْ هِيَ حُمَّى تَفُورُ أَوْ تَثُورُ عَلَى
شَيْخٍ كَبِيرٍ تُزِيرُهُ الْقُبُورَ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَنَعَمْ إِذًا
(BUKHARI - 5224) : Dari Ikrimah dari Ibnu Abbas radliallahu
'anhuma bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah menjenguk seorang Arab
badui, Ibnu Abbas melanjutkan; "Setiap kali beliau menjenguk orang
sakit, maka beliau akan mengatakan kepadanya: "Tidak apa-apa, Insya Allah
baik-baik saja." Ibnu Abbas berkata; lalu aku bertanya; "Baik?!,
tidak mungkin, sebab penyakit yang di deritanya adalah demam yang sangat
kritis, yang apabila diderita oleh orang tua akan menyebabkannya meninggal
dunia." Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kalau
begitu, memang benar."
Menjenguk Orang Musrik
عَنْ
ثَابِتٍ عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ غُلَامًا لِيَهُودَ كَانَ يَخْدُمُ
النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَمَرِضَ فَأَتَاهُ النَّبِيُّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَعُودُهُ فَقَالَ أَسْلِمْ فَأَسْلَمَ
وَقَالَ
سَعِيدُ بْنُ الْمُسَيَّبِ عَنْ أَبِيهِ لَمَّا حُضِرَ أَبُو طَالِبٍ جَاءَهُ النَّبِيُّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
(BUKHARI - 5225) : Dari Tsabit dari Anas radliallahu 'anhu bahwa
seorang budak milik orang Yahudi pernah menjadi pelayannya Nabi shallallahu
'alaihi wasallam, lalu dia jatuh sakit, maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
pergi menjenguknya sambil bersabda: "Masuk Islamlah kamu." Lalu dia
masuk Islam."
Sa'id bin Musayyib
berkata; dari Ayahnya "Ketika Abu Thalib hendak meninggal, Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam datang menjenguknya."
Apabila Seseorang Menjenguk Orang Sakit, lalu Waktu Shalat
Tiba, Maka Dia Shalat Berjamaah Mengimami Mereka
عَنْ
عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
دَخَلَ عَلَيْهِ نَاسٌ يَعُودُونَهُ فِي مَرَضِهِ فَصَلَّى بِهِمْ جَالِسًا فَجَعَلُوا
يُصَلُّونَ قِيَامًا فَأَشَارَ إِلَيْهِمْ اجْلِسُوا فَلَمَّا فَرَغَ قَالَ إِنَّ الْإِمَامَ
لَيُؤْتَمُّ بِهِ فَإِذَا رَكَعَ فَارْكَعُوا وَإِذَا رَفَعَ فَارْفَعُوا وَإِنْ صَلَّى
جَالِسًا فَصَلُّوا جُلُوسًا
قَالَ
أَبُو عَبْد اللَّهِ قَالَ الْحُمَيْدِيُّ هَذَا الْحَدِيثُ مَنْسُوخٌ لِأَنَّ النَّبِيَّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ آخِرَ مَا صَلَّى صَلَّى قَاعِدًا وَالنَّاسُ خَلْفَهُ
قِيَامٌ
(BUKHARI - 5226) : Dari Aisyah radliallahu 'anha bahwa Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam pernah dijenguk oleh beberapa orang ketika beliau
sakit, kemudian beliau mengerjakan shalat sambil duduk, maka orang-orang pun
ikut mengerjakan shalat sambil berdiri, lalu beliau memberi isyarat supaya
mereka juga duduk, seusai shalat beliau bersabda: "Sesungguhnya
dijadikannya Imam itu untuk diikuti, apabila dia ruku' maka kalian juga harus
ruku', apabila dia mengangkat kepala maka kalian juga harus mengangkat kepala,
apabila dia shalat sambil duduk maka kalian harus shalat sambil duduk."
Abu Abdullah
berkata; Al Humaidi berkata; hadits ini hukumnya mansukh (terhapus), karena
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di akhir hayatnya selalu mengerjakan shalat
sambil duduk, sementara orang-orang yang di belakang beliau shalat sambil
berdiri."
Meletakan Tangan Pada Orang Sakit
عَنْ
عَائِشَةَ بِنْتِ سَعْدٍ أَنَّ أَبَاهَا قَالَ تَشَكَّيْتُ بِمَكَّةَ شَكْوًا شَدِيدًا
فَجَاءَنِي النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَعُودُنِي فَقُلْتُ يَا
نَبِيَّ اللَّهِ إِنِّي أَتْرُكُ مَالًا وَإِنِّي لَمْ أَتْرُكْ إِلَّا ابْنَةً وَاحِدَةً
فَأُوصِي بِثُلُثَيْ مَالِي وَأَتْرُكُ الثُّلُثَ فَقَالَ لَا قُلْتُ فَأُوصِي بِالنِّصْفِ
وَأَتْرُكُ النِّصْفَ قَالَ لَا قُلْتُ فَأُوصِي بِالثُّلُثِ وَأَتْرُكُ لَهَا الثُّلُثَيْنِ
قَالَ الثُّلُثُ وَالثُّلُثُ كَثِيرٌ ثُمَّ وَضَعَ يَدَهُ عَلَى جَبْهَتِهِ ثُمَّ مَسَحَ
يَدَهُ عَلَى وَجْهِي وَبَطْنِي ثُمَّ قَالَ اللَّهُمَّ اشْفِ سَعْدًا وَأَتْمِمْ لَهُ
هِجْرَتَهُ فَمَا زِلْتُ أَجِدُ بَرْدَهُ عَلَى كَبِدِي فِيمَا يُخَالُ إِلَيَّ حَتَّى
السَّاعَةِ
(BUKHARI - 5227) : Telah menceritakan kepada kami Al Makki bin
Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Al Ju'aid dari Aisyah binti Sa'd bahwa
Ayahnya berkata; Aku pernah menderita rasa sakit yang amat berat ketika di
Makkah, maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam datang menjengukku, lalu aku
berkata kepada beliau; "Wahai Nabi Allah, aku akan meninggalkan banyak
harta benda, namun aku tidak memiliki seorang pun (ahli warits) selain seorang
puteri, oleh karena itu aku wasiatkan dua pertiga dari harta bendaku dan aku
tinggalkan sepertiganya" beliau bersabda: "Jangan." Kataku;
"Kalau begitu, aku wasiatkan setengahnya dan aku sisakan setengah."
Beliau menjawab: "Jangan." Kataku selanjutnya; "Kalau begitu aku
wasiatkan sepertiga dan aku sisakan yang dua pertiganya." Beliau bersabda:
"Sepertiga, sepertiga pun masih banyak, " lalu beliau meletakkan
tangan beliau di atas keningnya kemudian beliau mengusap wajah dan perutku
sambil berdo'a: "ALLAHUMMASYFII SA'D WA ATMIM LAHU HIJRATAHU (Ya Allah,
sembuhkanlah penyakit Sa'd dan sempurnakanlah hijrahnya)." Maka aku masih
merasakan rasa sejuk di hatiku hingga saat ini."
Apa yang Dikatakan kepada Orang yang Sakit dan Apa
Jawabannya
عَنْ
الْحَارِثِ بْنِ سُوَيْدٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ أَتَيْتُ
النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي مَرَضِهِ فَمَسِسْتُهُ وَهُوَ يُوعَكُ
وَعْكًا شَدِيدًا فَقُلْتُ إِنَّكَ لَتُوعَكُ وَعْكًا شَدِيدًا وَذَلِكَ أَنَّ لَكَ
أَجْرَيْنِ قَالَ أَجَلْ وَمَا مِنْ مُسْلِمٍ يُصِيبُهُ أَذًى إِلَّا حَاتَّتْ عَنْهُ
خَطَايَاهُ كَمَا تَحَاتُّ وَرَقُ الشَّجَرِ
(BUKHARI -
5229) : Dari Al Harits bin Suwaid dari Abdullah radliallahu 'anhu dia berkata;
aku menjenguk Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ketika beliau sakit, lalu aku
memegang beliau sementara beliau sedang menahan sakit yang amat berat, maka
kataku; "Sepertinya anda sedang merasakan sakit yang amat berat, karena
itu anda mendapatkan pahala dua kali lipat." Beliau bersabda: "Benar,
dan tidaklah seorang muslim yang tertimpa musibah (sakit) melainkan Allah akan
menghapuskan kesalahan-kesalahannya sebagaimana pohon menggugurkan
dedaunannya."
عَنْ
عِكْرِمَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَخَلَ عَلَى رَجُلٍ يَعُودُهُ فَقَالَ لَا بَأْسَ طَهُورٌ
إِنْ شَاءَ اللَّهُ فَقَالَ كَلَّا بَلْ حُمَّى تَفُورُ عَلَى شَيْخٍ كَبِيرٍ كَيْمَا
تُزِيرَهُ الْقُبُورَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَنَعَمْ
إِذًا
(BUKHARI - 5230) : Telah menceritakan kepada kami Ishaq telah
menceritakan kepada kami Khalid bin Abdullah dari Khalid dari Ikrimah dari Ibnu
Abbas radliallahu 'anhuma bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah
menjenguk seorang laki-laki yang sedang sakit, beliau lalu bersabda:
"Tidak apa-apa, Insya Allah baik-baik saja." Ibnu Abbas berkata;
"Baik?!, tidak mungkin, sebab penyakit yang di deritanya adalah demam yang
sangat kritis, yang apabila diderita oleh orang tua akan menyebabkannya
meninggal dunia." Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Kalau begitu, memang benar."
Menjenguk Orang yang Sakit Sambil Berkendraan, Berjalan,
dan Membonceng di atas Keledai
عَنْ
ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عُرْوَةَ أَنَّ أُسَامَةَ بْنَ زَيْدٍ أَخْبَرَهُ أَنَّ النَّبِيَّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَكِبَ عَلَى حِمَارٍ عَلَى إِكَافٍ عَلَى قَطِيفَةٍ
فَدَكِيَّةٍ وَأَرْدَفَ أُسَامَةَ وَرَاءَهُ يَعُودُ سَعْدَ بْنَ عُبَادَةَ قَبْلَ
وَقْعَةِ بَدْرٍ فَسَارَ حَتَّى مَرَّ بِمَجْلِسٍ فِيهِ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أُبَيٍّ
ابْنُ سَلُولَ وَذَلِكَ قَبْلَ أَنْ يُسْلِمَ عَبْدُ اللَّهِ وَفِي الْمَجْلِسِ أَخْلَاطٌ
مِنْ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُشْرِكِينَ عَبَدَةِ الْأَوْثَانِ وَالْيَهُودِ وَفِي الْمَجْلِسِ
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ رَوَاحَةَ فَلَمَّا غَشِيَتْ الْمَجْلِسَ عَجَاجَةُ الدَّابَّةِ
خَمَّرَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أُبَيٍّ أَنْفَهُ بِرِدَائِهِ قَالَ لَا تُغَبِّرُوا عَلَيْنَا
فَسَلَّمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَوَقَفَ وَنَزَلَ فَدَعَاهُمْ
إِلَى اللَّهِ فَقَرَأَ عَلَيْهِمْ الْقُرْآنَ فَقَالَ لَهُ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أُبَيٍّ
يَا أَيُّهَا الْمَرْءُ إِنَّهُ لَا أَحْسَنَ مِمَّا تَقُولُ إِنْ كَانَ حَقًّا فَلَا
تُؤْذِنَا بِهِ فِي مَجْلِسِنَا وَارْجِعْ إِلَى رَحْلِكَ فَمَنْ جَاءَكَ فَاقْصُصْ
عَلَيْهِ قَالَ ابْنُ رَوَاحَةَ بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ فَاغْشَنَا بِهِ فِي مَجَالِسِنَا
فَإِنَّا نُحِبُّ ذَلِكَ فَاسْتَبَّ الْمُسْلِمُونَ وَالْمُشْرِكُونَ وَالْيَهُودُ
حَتَّى كَادُوا يَتَثَاوَرُونَ فَلَمْ يَزَلْ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
حَتَّى سَكَتُوا فَرَكِبَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَابَّتَهُ
حَتَّى دَخَلَ عَلَى سَعْدِ بْنِ عُبَادَةَ فَقَالَ لَهُ أَيْ سَعْدُ أَلَمْ تَسْمَعْ
مَا قَالَ أَبُو حُبَابٍ يُرِيدُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ أُبَيٍّ قَالَ سَعْدٌ يَا رَسُولَ
اللَّهِ اعْفُ عَنْهُ وَاصْفَحْ فَلَقَدْ أَعْطَاكَ اللَّهُ مَا أَعْطَاكَ وَلَقَدْ
اجْتَمَعَ أَهْلُ هَذِهِ الْبَحْرَةِ عَلَى أَنْ يُتَوِّجُوهُ فَيُعَصِّبُوهُ فَلَمَّا
رَدَّ ذَلِكَ بِالْحَقِّ الَّذِي أَعْطَاكَ شَرِقَ بِذَلِكَ فَذَلِكَ الَّذِي فَعَلَ
بِهِ مَا رَأَيْتَ
(BUKHARI - 5231) : Dari Ibnu Syihab dari 'Urwah bahwa Usamah bin
Zaid mengabarkan kepadanya bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah
mengendarai keledai milik beliau, diatasnya ada pelana bersulam beludru Fadaki,
sementara Usamah bin Zaid membonceng di belakang beliau ketika hendak menjenguk
Sa'ad bin 'Ubadah sebelum peristiwa Badar, lalu beliau berjalan dan sempat
melintasi suatu majlis yang di majlis tersebut terdapat Abdullah bin Ubay bin
Salul, kejadian itu sebelum Abdullah masuk Islam, dan dalam majlis tersebut
terdapat pula beberapa orang kaum Muslimin yang bercampur baur dengan
orang-orang musyrik, para penyembah patung, dan orang-orang Yahudi, terdapat
pula Abdullah bin Rawahah, saat majlis itu dipenuhi kepulan debu keledai,
'Abdullah bin Ubai menutupi hidungnya dengan selendang sambil berkata:
"Jangan mengepuli kami dengan debu, " kemudian Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam mengucapkan salam pada mereka lalu berhenti dan turun, setelah itu
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengajak mereka menuju Allah lalu beliau
membacakan al-Qur'an kepada mereka. 'Abdullah bin Ubay berkata kepada beliau:
"Wahai saudara! Sesungguhnya apa yang kamu katakan tidak ada kebaikannya
sedikit pun, bila apa yang kau katakan itu benar, maka janganlah kamu
mengganggu kami di majlis ini, silahkan kembali ke kendaraan anda, lalu siapa
saja dari kami mendatangi anda, silahkan anda bercerita padanya." 'Abdullah
bin Rawahah berkata; "Wahai Rasulullah, bergabunglah dengan kami di majlis
ini karena kami menyukai hal itu." Kaum muslimin, orang-orang musyrik dan
orang-orang Yahudi pun saling mencaci hingga mereka hendak saling menyerang,
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam terus menenangkan mereka hingga mereka
semuanya diam, kemudian beliau naik kendaraan hingga masuk ke kediaman Sa'd bin
'Ubadah lalu beliau bersabda: "Hai Sa'd! Apa kau tidak mendengar ucapan
Abu Hubab?" maksud beliau tentang ucapan 'Abdullah bin Ubay. Sa'ad
berkata; "Maafkan dia wahai Rasulullah dan berlapang dadalah kepadanya,
demi Allah, Allah telah memberi anda apa yang telah diberikan pada anda.
Penduduk telaga ini (penduduk Madinah -red) bersepakat untuk memilihnya dan
mengangkatnya, namun karena kebenaran yang diberikan kepada anda itu muncul,
sehingga menghalangi ia menjabat sebagai pemimpin, maka seperti itulah
perbuatannya sebagaimana yang anda lihat."
عَنْ
مُحَمَّدٍ هُوَ ابْنُ المُنْكَدِرِ عَنْ جَابِرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ جَاءَنِي
النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَعُودُنِي لَيْسَ بِرَاكِبِ بَغْلٍ
وَلَا بِرْذَوْنٍ
(BUKHARI - 5232) : Dari Muhammad yaitu Ibnu Al Munkadir dari
Jabir radliallahu 'anhu dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah
datang menjengukku tanpa mengendarai bighal (peranakan kuda dengan keledai) dan
tidak pula birdzaun (keledai yang asal-usul keturunannya bukan dari
Arab)."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar