Diperbolehkan bagi yang Sakit untuk Mengatakan, “Aku
Sakit” atau “Alangkah sakitnya Kepalaku” atau “Sakitku Sangat Keras”.
عَنْ
عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي لَيْلَى عَنْ كَعْبِ بْنِ عُجْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
مَرَّ بِيَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَنَا أُوقِدُ تَحْتَ
الْقِدْرِ فَقَالَ أَيُؤْذِيكَ هَوَامُّ رَأْسِكَ قُلْتُ نَعَمْ فَدَعَا الْحَلَّاقَ
فَحَلَقَهُ ثُمَّ أَمَرَنِي بِالْفِدَاءِ
(BUKHARI - 5233) : Dari Abdurrahman bin Abu Laila dari Ka'b bin
'Ujrah radliallahu 'anhu, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah
melewatiku sementara aku sedang menyalakan api di bawah periuk, lalu beliau bertanya:
"Apakah kepalamu terganggu (dengan kutu)?" Aku menjawab;
"Ya." Lalu beliau memanggil tukang cukur dan mencukurnya, kemudian
beliau memerintahkanku membayar fidyah."
عَنْ
يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ قَالَ سَمِعْتُ الْقَاسِمَ بْنَ مُحَمَّدٍ قَالَ قَالَتْ عَائِشَةُ
وَا رَأْسَاهْ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاكِ
لَوْ كَانَ وَأَنَا حَيٌّ فَأَسْتَغْفِرَ لَكِ وَأَدْعُوَ لَكِ فَقَالَتْ عَائِشَةُ
وَا ثُكْلِيَاهْ وَاللَّهِ إِنِّي لَأَظُنُّكَ تُحِبُّ مَوْتِي وَلَوْ كَانَ ذَاكَ
لَظَلِلْتَ آخِرَ يَوْمِكَ مُعَرِّسًا بِبَعْضِ أَزْوَاجِكَ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَلْ أَنَا وَا رَأْسَاهْ لَقَدْ هَمَمْتُ أَوْ أَرَدْتُ
أَنْ أُرْسِلَ إِلَى أَبِي بَكْرٍ وَابْنِهِ وَأَعْهَدَ أَنْ يَقُولَ الْقَائِلُونَ
أَوْ يَتَمَنَّى الْمُتَمَنُّونَ ثُمَّ قُلْتُ يَأْبَى اللَّهُ وَيَدْفَعُ الْمُؤْمِنُونَ
أَوْ يَدْفَعُ اللَّهُ وَيَأْبَى الْمُؤْمِنُونَ
(BUKHARI - 5234) : Telah menceritakan kepada kami Yahya bin
Yahya Abu Zakariya` telah mengabarkan kepada kami Sulaiman bin Bilal dari Yahya
bin Sa'id dia berkata; saya mendengar Al Qasim bin Muhammad berkata; Aisyah
berkata; "Aduh kepalaku pusing." maka Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Kalaulah kematianmu terjadi dan aku masih
hidup, tentu aku memintakan ampun untukmu dan mendoakan kebaikan bagimu. Kata
'Aisyah "Duhh,, sungguh aku beranggapan bahwa engkau mencintai kematianku!
Dan kalaulah kematian itu terjadi pada dirimu, niscaya engkau harus menjadi
pengantin di akhir-akhir harimu (maksudnya 'Aisyah sangat mengimpikan agar
akhir-akhir hayat nabi, beliau berada di rumahnya, bukan di rumah isteri nabi
yang lain). Lantas Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengatakan: "Bahkan
aku merasa sakit kepala, sungguh aku berkeinginan atau ingin mengutus seorang
utusan kepada Abu Bakar dan anaknya, dan aku sampaikan washiyat; "Biarlah
orang berkomentar apa saja, atau biarlah orang bercita-cita apa saja, yang
jelas kemudian aku katakan: 'Allah enggan dan orang-orang mukmin menolak atau
dengan redaksi lain Allah menolak dan orang-orang mukmin enggan."
عَنْ
الْحَارِثِ بْنِ سُوَيْدٍ عَنْ ابْنِ مَسْعُودٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ دَخَلْتُ
عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ يُوعَكُ فَمَسِسْتُهُ بِيَدِي
فَقُلْتُ إِنَّكَ لَتُوعَكُ وَعْكًا شَدِيدًا قَالَ أَجَلْ كَمَا يُوعَكُ رَجُلَانِ
مِنْكُمْ قَالَ لَكَ أَجْرَانِ قَالَ نَعَمْ مَا مِنْ مُسْلِمٍ يُصِيبُهُ أَذًى مَرَضٌ
فَمَا سِوَاهُ إِلَّا حَطَّ اللَّهُ سَيِّئَاتِهِ كَمَا تَحُطُّ الشَّجَرَةُ وَرَقَهَا
(BUKHARI - 5235) : Dari Al Harits bin Suwaid dari Ibnu Mas'ud
radliallahu 'anhu mengatakan; "Aku menemui Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam ketika beliau sedang menderita demam yang sangat berat, lantas
kupegang dengan tanganku. Aku berujar; 'Sepertinya engkau terkena sakit dan
demam yang sedemikian serius'. Beliau menjawab: "Benar, rasa sakit yang
menimpaku ini sama seperti rasa sakit yang menimpa dua orang dari kalian."
Aku berujar; "Oh, kalau begitu anda mendapatkan pahala dua kali lipat?!
Jawab beliau: 'Engkau benar, tidaklah seorang muslim terkena gangguan, baik itu
sakit atau lainnya, melainkan Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya
karena sakitnya sebagaimana pohon mengugurkan daunnya."
عَنِ
الزُّهْرِيُّ عَنْ عَامِرِ بْنِ سَعْدٍ عَنْ أَبِيهِ قَالَ جَاءَنَا رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَعُودُنِي مِنْ وَجَعٍ اشْتَدَّ بِي زَمَنَ حَجَّةِ
الْوَدَاعِ فَقُلْتُ بَلَغَ بِي مَا تَرَى وَأَنَا ذُو مَالٍ وَلَا يَرِثُنِي إِلَّا
ابْنَةٌ لِي أَفَأَتَصَدَّقُ بِثُلُثَيْ مَالِي قَالَ لَا قُلْتُ بِالشَّطْرِ قَالَ
لَا قُلْتُ الثُّلُثُ قَالَ الثُّلُثُ كَثِيرٌ أَنْ تَدَعَ وَرَثَتَكَ أَغْنِيَاءَ
خَيْرٌ مِنْ أَنْ تَذَرَهُمْ عَالَةً يَتَكَفَّفُونَ النَّاسَ وَلَنْ تُنْفِقَ نَفَقَةً
تَبْتَغِي بِهَا وَجْهَ اللَّهِ إِلَّا أُجِرْتَ عَلَيْهَا حَتَّى مَا تَجْعَلُ فِي
فِي امْرَأَتِكَ
(BUKHARI - 5236) : Telah menceritakan kepada kami Musa bin
Isma'il telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin Abdullah bin Abu Salamah
telah mengabarkan kepada kami Az Zuhri dari 'Amir bin Sa'd dari Ayahnya dia
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah datang menjengukku
ketika aku sedang menderita sakit keras yaitu ketika Haji Wada', maka aku
berkata; "Wahai Rasulullah, keadaan saya semakin parah, seperti yang telah
anda lihat saat ini, sedangkan saya adalah orang yang memiliki banyak harta,
sementara saya hanya memiliki seorang anak perempuan yang akan mewarisi harta
peninggalan saya, maka bolehkah saya menyedekahkan dua pertiga dari harta
saya?" beliau bersabda: "Jangan." Saya bertanya lagi;
"Kalau begitu, bagaimana jika separuhnya?" beliau menjawab:
"Jangan, " Tanyaku lagi; "Kalau begitu bagaimana kalau
sepertiganya? Beliau menjawab: Sepertiga pun sudah banyak, sebenarnya jika kamu
meninggalkan ahli warismu dalam keadaan kaya, itu lebih baik daripada kamu
meninggalkan mereka dalam keadaan yang serba kekurangan dan meminta-minta
kepada orang lain. Tidakkah Kamu menafkahkan suatu nafkah dengan tujuan untuk
mencari ridla Allah, melainkan kamu akan mendapatkan pahala lantaran dari
nafkah pemberianmu itu, hingga sesuap makanan yang kamu suguhkan ke mulut
istrimu."
عَنِ
الزُّهْرِيُّ عَنْ عَامِرِ بْنِ سَعْدٍ عَنْ أَبِيهِ قَالَ جَاءَنَا رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَعُودُنِي مِنْ وَجَعٍ اشْتَدَّ بِي زَمَنَ حَجَّةِ
الْوَدَاعِ فَقُلْتُ بَلَغَ بِي مَا تَرَى وَأَنَا ذُو مَالٍ وَلَا يَرِثُنِي إِلَّا
ابْنَةٌ لِي أَفَأَتَصَدَّقُ بِثُلُثَيْ مَالِي قَالَ لَا قُلْتُ بِالشَّطْرِ قَالَ
لَا قُلْتُ الثُّلُثُ قَالَ الثُّلُثُ كَثِيرٌ أَنْ تَدَعَ وَرَثَتَكَ أَغْنِيَاءَ
خَيْرٌ مِنْ أَنْ تَذَرَهُمْ عَالَةً يَتَكَفَّفُونَ النَّاسَ وَلَنْ تُنْفِقَ نَفَقَةً
تَبْتَغِي بِهَا وَجْهَ اللَّهِ إِلَّا أُجِرْتَ عَلَيْهَا حَتَّى مَا تَجْعَلُ فِي
فِي امْرَأَتِكَ
(BUKHARI - 5236) : Telah menceritakan kepada kami Musa bin
Isma'il telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin Abdullah bin Abu Salamah
telah mengabarkan kepada kami Az Zuhri dari 'Amir bin Sa'd dari Ayahnya dia
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah datang menjengukku
ketika aku sedang menderita sakit keras yaitu ketika Haji Wada', maka aku
berkata; "Wahai Rasulullah, keadaan saya semakin parah, seperti yang telah
anda lihat saat ini, sedangkan saya adalah orang yang memiliki banyak harta,
sementara saya hanya memiliki seorang anak perempuan yang akan mewarisi harta
peninggalan saya, maka bolehkah saya menyedekahkan dua pertiga dari harta
saya?" beliau bersabda: "Jangan." Saya bertanya lagi;
"Kalau begitu, bagaimana jika separuhnya?" beliau menjawab:
"Jangan, " Tanyaku lagi; "Kalau begitu bagaimana kalau
sepertiganya? Beliau menjawab: Sepertiga pun sudah banyak, sebenarnya jika kamu
meninggalkan ahli warismu dalam keadaan kaya, itu lebih baik daripada kamu
meninggalkan mereka dalam keadaan yang serba kekurangan dan meminta-minta
kepada orang lain. Tidakkah Kamu menafkahkan suatu nafkah dengan tujuan untuk
mencari ridla Allah, melainkan kamu akan mendapatkan pahala lantaran dari
nafkah pemberianmu itu, hingga sesuap makanan yang kamu suguhkan ke mulut
istrimu."
حَدَّثَنَا
إِبْرَاهِيمُ بْنُ حَمْزَةَ حَدَّثَنَا حَاتِمٌ هُوَ ابْنُ إِسْمَاعِيلَ عَنْ الْجُعَيْدِ
قَالَ سَمِعْتُ السَّائِبَ يَقُولُ ذَهَبَتْ بِي خَالَتِي إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ ابْنَ أُخْتِي وَجِعٌ
فَمَسَحَ رَأْسِي وَدَعَا لِي بِالْبَرَكَةِ ثُمَّ تَوَضَّأَ فَشَرِبْتُ مِنْ وَضُوئِهِ
وَقُمْتُ خَلْفَ ظَهْرِهِ فَنَظَرْتُ إِلَى خَاتَمِ النُّبُوَّةِ بَيْنَ كَتِفَيْهِ
مِثْلَ زِرِّ الْحَجَلَةِ
(BUKHARI - 5238) : Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin
Hamzah telah menceritakan kepada kami Hatim yaitu Ibnu Isma'il dari Al Ju'aid
dia berkata; aku mendengar As Sa`ib berkata; aku bersama bibiku pernah datang
kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu dia berkata; "Wahai
Rasulullah, sesungguhnya anak saudaraku ini sedang menderita sakit." Lalu
beliau memegang kepalaku dan mendo'akan keberkahan kepadaku, kemudian beliau
berwudlu dan aku pun minum dari sisa air wudlu' tersebut, setelah itu aku
berdiri di belakang beliau hingga aku sempat melihat setempel kenabiannya
berada di antara kedua pundak beliau seperti biji kancing."
ORANG SAKIT MENGHARAP
KEMATIAN
حَدَّثَنَا
آدَمُ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ حَدَّثَنَا ثَابِتٌ الْبُنَانِيُّ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَتَمَنَّيَنَّ
أَحَدُكُمْ الْمَوْتَ مِنْ ضُرٍّ أَصَابَهُ فَإِنْ كَانَ لَا بُدَّ فَاعِلًا فَلْيَقُلْ
اللَّهُمَّ أَحْيِنِي مَا كَانَتْ الْحَيَاةُ خَيْرًا لِي وَتَوَفَّنِي إِذَا كَانَتْ
الْوَفَاةُ خَيْرًا لِي
(BUKHARI - 5239) : Telah menceritakan kepada kami Adam telah
menceritakan kepada kami Syu'bah telah menceritakan kepada kami Tsabit Al
Bunani dari Anas bin Malik radliallahu 'anhu dia berkata; Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah salah seorang dari kalian
mengharapkan kematian karena musibah yang menimpanya, kalau memang hal itu
harus, hendaknya ia mengatakan; Ya Allah, hidupkanlah aku jika kehidupan itu
baik untukku, dan matikanlah aku jika kematian itu baik bagiku."
حَدَّثَنَا
آدَمُ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ إِسْمَاعِيلَ بْنِ أَبِي خَالِدٍ عَنْ قَيْسِ بْنِ
أَبِي حَازِمٍ قَالَ دَخَلْنَا عَلَى خَبَّابٍ نَعُودُهُ وَقَدْ اكْتَوَى سَبْعَ كَيَّاتٍ
فَقَالَ إِنَّ أَصْحَابَنَا الَّذِينَ سَلَفُوا مَضَوْا وَلَمْ تَنْقُصْهُمْ الدُّنْيَا
وَإِنَّا أَصَبْنَا مَا لَا نَجِدُ لَهُ مَوْضِعًا إِلَّا التُّرَابَ وَلَوْلَا أَنَّ
النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَانَا أَنْ نَدْعُوَ بِالْمَوْتِ
لَدَعَوْتُ بِهِ ثُمَّ أَتَيْنَاهُ مَرَّةً أُخْرَى وَهُوَ يَبْنِي حَائِطًا لَهُ فَقَالَ
إِنَّ الْمُسْلِمَ لَيُؤْجَرُ فِي كُلِّ شَيْءٍ يُنْفِقُهُ إِلَّا فِي شَيْءٍ يَجْعَلُهُ
فِي هَذَا التُّرَابِ
(BUKHARI - 5240) : Telah menceritakan kepada kami Adam telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Isma'il bin Abu Khalid dari Qais bin Abu
Hazim dia berkata; Aku pernah menjenguk Khubbab, sementara dirinya berobat
dengan kay (terapi dengan menempelkan besi panas pada bagian tubuh yang sakit)
sebanyak tujuh kali, lalu dia berkata; "Sesungguhnya para sahabat kami
yang telah mendahului kami, mereka telah pergi sementara mereka tidak
mendapatkan bagian sedikitpun dari kehidupan dunia melainkan hanya sepetak tanah,
sekiranya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tidak melarang kami untuk
mengharapkan kematian, niscaya kami akan mengharapkan kematian." Di
kesempatan lain kami menemuinya lagi sementara dirinya sedang membangun
rumahnya, lalu dia berkata; "Seseorang akan diberi balasan dalam semua
yang ia belanjakan selain yang ia belanjakan untuk sebidang tanah ini."
حَدَّثَنَا
آدَمُ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ إِسْمَاعِيلَ بْنِ أَبِي خَالِدٍ عَنْ قَيْسِ بْنِ
أَبِي حَازِمٍ قَالَ دَخَلْنَا عَلَى خَبَّابٍ نَعُودُهُ وَقَدْ اكْتَوَى سَبْعَ كَيَّاتٍ
فَقَالَ إِنَّ أَصْحَابَنَا الَّذِينَ سَلَفُوا مَضَوْا وَلَمْ تَنْقُصْهُمْ الدُّنْيَا
وَإِنَّا أَصَبْنَا مَا لَا نَجِدُ لَهُ مَوْضِعًا إِلَّا التُّرَابَ وَلَوْلَا أَنَّ
النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَانَا أَنْ نَدْعُوَ بِالْمَوْتِ
لَدَعَوْتُ بِهِ ثُمَّ أَتَيْنَاهُ مَرَّةً أُخْرَى وَهُوَ يَبْنِي حَائِطًا لَهُ فَقَالَ
إِنَّ الْمُسْلِمَ لَيُؤْجَرُ فِي كُلِّ شَيْءٍ يُنْفِقُهُ إِلَّا فِي شَيْءٍ يَجْعَلُهُ
فِي هَذَا التُّرَابِ
(BUKHARI - 5240) : Telah menceritakan kepada kami Adam telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Isma'il bin Abu Khalid dari Qais bin Abu
Hazim dia berkata; Aku pernah menjenguk Khubbab, sementara dirinya berobat
dengan kay (terapi dengan menempelkan besi panas pada bagian tubuh yang sakit)
sebanyak tujuh kali, lalu dia berkata; "Sesungguhnya para sahabat kami
yang telah mendahului kami, mereka telah pergi sementara mereka tidak
mendapatkan bagian sedikitpun dari kehidupan dunia melainkan hanya sepetak
tanah, sekiranya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tidak melarang kami untuk
mengharapkan kematian, niscaya kami akan mengharapkan kematian." Di
kesempatan lain kami menemuinya lagi sementara dirinya sedang membangun
rumahnya, lalu dia berkata; "Seseorang akan diberi balasan dalam semua
yang ia belanjakan selain yang ia belanjakan untuk sebidang tanah ini."
حَدَّثَنَا
أَبُو الْيَمَانِ أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ أَخْبَرَنِي أَبُو
عُبَيْدٍ مَوْلَى عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَوْفٍ أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ قَالَ
سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَنْ يُدْخِلَ
أَحَدًا عَمَلُهُ الْجَنَّةَ قَالُوا وَلَا أَنْتَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ لَا وَلَا
أَنَا إِلَّا أَنْ يَتَغَمَّدَنِي اللَّهُ بِفَضْلٍ وَرَحْمَةٍ فَسَدِّدُوا وَقَارِبُوا
وَلَا يَتَمَنَّيَنَّ أَحَدُكُمْ الْمَوْتَ إِمَّا مُحْسِنًا فَلَعَلَّهُ أَنْ يَزْدَادَ
خَيْرًا وَإِمَّا مُسِيئًا فَلَعَلَّهُ أَنْ يَسْتَعْتِبَ
(BUKHARI - 5241) : Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman
telah mengabarkan kepada kami Syu'aib dari Az Zuhri dia berkata; telah mengabarkan
kepadaku Abu 'Ubaid bekas budak Abdurrahman bin Auf bahwa Abu Hurairah berkata;
saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak
ada seorang pun yang masuk surga karena amalannya." Para sahabat bertanya;
"Begitu juga dengan engkau wahai Rasulullah?" beliau bersabda:
"tidak juga dengan diriku, kecuali bila Allah melimpahkan karunia dan
rahmat-Nya padaku, oleh karena itu berlaku luruslah dan bertaqarublah dan
janganlah salah seorang dari kalian mengharapkan kematian, jika dia orang baik
semoga saja bisa menambah amal kebaikannya, dan jika dia orang yang buruk
(akhlaknya) semoga bisa menjadikannya dia bertaubat."
حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ عَنْ هِشَامٍ عَنْ
عَبَّادِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الزُّبَيْرِ قَالَ سَمِعْتُ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهَا قَالَتْ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ مُسْتَنِدٌ
إِلَيَّ يَقُولُ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَأَلْحِقْنِي بِالرَّفِيقِ
(BUKHARI - 5242) : Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin
Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Hsiyam dari 'Abbad
bin Abdullah bin Az Zubair dia berkata; saya mendengar Aisyah radliallahu 'anha
berkata; saya mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ketika beliau sedang
berada di pangkauanku, sabdanya: "Ya Allah, ampunalah aku, rahmatilah aku
serta pertemukanlah daku dengan Ar Rafiq."
DOA ORANG YANG
MENJENGUK UNTUK SI SAKIT
حَدَّثَنَا
مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ إِبْرَاهِيمَ
عَنْ مَسْرُوقٍ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا أَتَى مَرِيضًا أَوْ أُتِيَ بِهِ قَالَ أَذْهِبْ
الْبَاسَ رَبَّ النَّاسِ اشْفِ وَأَنْتَ الشَّافِي لَا شِفَاءَ إِلَّا شِفَاؤُكَ شِفَاءً
لَا يُغَادِرُ سَقَمًا قَالَ عَمْرُو بْنُ أَبِي قَيْسٍ وَإِبْرَاهِيمُ بْنُ طَهْمَانَ
عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ إِبْرَاهِيمَ وَأَبِي الضُّحَى إِذَا أُتِيَ بِالْمَرِيضِ وَقَالَ
جَرِيرٌ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ أَبِي الضُّحَى وَحْدَهُ وَقَالَ إِذَا أَتَى مَرِيضًا
(BUKHARI - 5243) : Telah menceritakan kepada kami Musa bin
Isma'il telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Manshur dari Ibrahim
dari Masruq dari Aisyah radliallahu 'anha bahwa apabila Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam menjenguk orang sakit atau ada orang yang sakit datang kepada
beliau, beliau berdo'a: "ADZHIBIL BA`SA RABBAN NAASI ISYFII WA ANTA SYAAFI
LAA SYIFAA`A ILLA SYIFAA`UKA SYIFAA`A LAA YUGHAADIRU SAQAMA (Hilangkanlah
penyakit wahai Rab sekalian manusia, sembuhkanlah wahai dzat Yang Maha
Menyembuhkan, tidak ada yang dapat menyembuhkan melainkan kesembuhan dari-Mu,
yaitu kesembuhan yang tidak membawa rasa sakit)." 'Amru bin Abu Qais,
Ibrahim bin Thahman mengatakan dari Manshur dari Ibrahim dan Abu Adl Dluha
dengan redaksi "Apabila ada orang yang sakit datang kepada beliau."
Sementara Jarir mengatakan dari Manshur dari Abu Adl Dluha saja, dia berkata;
"Apabila beliau menjenguk orang sakit."
ORANG YANG MENJENGUK MEWUDLUKAN SI
SAKIT
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا غُنْدَرٌ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ
الْمُنْكَدِرِ قَالَ سَمِعْتُ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا
قَالَ دَخَلَ عَلَيَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَنَا مَرِيضٌ
فَتَوَضَّأَ فَصَبَّ عَلَيَّ أَوْ قَالَ صُبُّوا عَلَيْهِ فَعَقَلْتُ فَقُلْتُ لَا
يَرِثُنِي إِلَّا كَلَالَةٌ فَكَيْفَ الْمِيرَاثُ فَنَزَلَتْ آيَةُ الْفَرَائِضِ
(BUKHARI - 5244) : Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin
Basyar telah menceritakan kepada kami Ghundar telah menceritakan kepada kami
Syu'bah dari Muhammad bin Al Munkadir dia berkata; saya mendengar Jabir bin
Abdullah radliallahu 'anhu berkata; "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
menjengukku ketika saya sakit, lalu beliau berwudlu' dan memercikkan air
wudlu'nya kepadaku, atau bersabda: "percikkanlah (air) padanya."
lantas saya pun tersadar, lalu saya berkata; "Wahai Rasulullah, saya tidak
ada yang mewarisiku kecuali hanya kalalah (ahli warits sendirian), bagaimana
aku harus membagi harta peninggalanku? Setelah itu turunlah ayat tentang
fara`idl (harta peninggalan)."
BERDOA UNTUK MENGUSIR WABAH (ENDEMI,
EPIDEMI) DAN DEMAM
حَدَّثَنَا
إِسْمَاعِيلُ حَدَّثَنِي مَالِكٌ عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّهَا قَالَتْ
لَمَّا
قَدِمَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وُعِكَ أَبُو بَكْرٍ وَبِلَالٌ
قَالَتْ فَدَخَلْتُ عَلَيْهِمَا فَقُلْتُ يَا أَبَتِ كَيْفَ تَجِدُكَ وَيَا بِلَالُ
كَيْفَ تَجِدُكَ قَالَتْ وَكَانَ أَبُو بَكْرٍ إِذَا أَخَذَتْهُ الْحُمَّى يَقُولُ
كُلُّ امْرِئٍ مُصَبَّحٌ فِي أَهْلِهِ
وَالْمَوْتُ
أَدْنَى مِنْ شِرَاكِ نَعْلِهِ وَكَانَ بِلَالٌ إِذَا أُقْلِعَ عَنْهُ يَرْفَعُ عَقِيرَتَهُ
فَيَقُولُ أَلَا لَيْتَ شِعْرِي هَلْ أَبِيتَنَّ لَيْلَةً
بِوَادٍ
وَحَوْلِي إِذْخِرٌ وَجَلِيلُ وَهَلْ أَرِدَنْ يَوْمًا مِيَاهَ مِجَنَّةٍ وَهَلْ تَبْدُوَنْ
لِي شَامَةٌ وَطَفِيلُ قَالَ قَالَتْ عَائِشَةُ فَجِئْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَخْبَرْتُهُ فَقَالَ اللَّهُمَّ حَبِّبْ إِلَيْنَا الْمَدِينَةَ
كَحُبِّنَا مَكَّةَ أَوْ أَشَدَّ وَصَحِّحْهَا وَبَارِكْ لَنَا فِي صَاعِهَا وَمُدِّهَا
وَانْقُلْ حُمَّاهَا فَاجْعَلْهَا بِالْجُحْفَةِ
(BUKHARI - 5245) : Telah menceritakan kepada kami Isma'il telah
menceritakan kepada kami Malik dari Hisyam bin 'Urwah dari Ayahnya dari Aisyah
radliallahu 'anha bahwa dia berkata; "Ketika Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam sampai (di Madinah), Abu Bakar dan Bilal menderita sakit, lalu
aku menjenguk mereka berdua. Aku bertanya; "Wahai ayahku, bagaimana
keadaanmu? Dan engkau Bilal, bagaimana keadaanmu?" Aisyah melanjutkan; Dan
setiap kali Abu Bakar menderita sakit panas, maka dia akan berkata;
"Setiap orang bertanggung jawab terhadap keluarganya dan kematian itu
lebih dekat dari pada tali sandalnya." Sedangkan jika Bilal sakit demamnya
semakin tinggi, maka dia akan berkata; "Alangkah baiknya syairku, apakah
aku harus bermalam di suatu lembah sementara di sampingku terdapat orang-orang
yang membanggakan diri lagi mulia. Apakah suatu hari mereka akan menginginkan
air yang melimpah. Apakah sudah tampak olehku gunung Syamah dan Thafil?"
Abu Urwah berkata; Aisyah melanjutkan; Kemudian aku mendatangi Rasulullah
shallaallahu 'alaihi wa sallam dan mengabarkan keadaan mereka kepada beliau.
Lalu beliau berdo'a: ALLAHUMMA HABBIB ILAINAA ALMADINAH KAHUBBINA MAKKATA AW
ASYADDA ALLAHUMMA WA SHAHHIHHA WA BAARIK LANAA FI SHAA'IHAA WA MUDDIHA WANQUL
HUMMAHA FAJ'ALHA BIL JUHFAH (Ya Allah, jadikanlah kecintaan kami kepada Madinah
seperti kecintaan kami kepada Mekkah atau lebih. Ya Allah, perbaikilah ia,
Berkahilah kami pada takaran sha' dan mudnya dan pindahkanlah wabah penyakitnya
ke Juhfah."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar