كتاب الطب
باب:
ما أنزل الله داء إلا أنزل له شفاء
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ دَاءً
إِلَّا أَنْزَلَ لَهُ شِفَاءً
56.1/5246.
Dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam beliau bersabda: "Allah tidak akan menurunkan penyakit melainkan
menurunkan obatnya juga."
باب: هل يداوي الرجل المرأة أو المرأة الرجل
عَنْ خَالِدِ بْنِ ذَكْوَانَ عَنْ رُبَيِّعَ بِنْتِ مُعَوِّذِ
بْنِ عَفْرَاءَ قَالَتْ كُنَّا نَغْزُو مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَسْقِي الْقَوْمَ وَنَخْدُمُهُمْ وَنَرُدُّ الْقَتْلَى
وَالْجَرْحَى إِلَى الْمَدِينَةِ
56.2/5247.
Dari Khalid bin Dzakwan dari Rubayyi' binti Mu'awwidz bin 'Afra`
dia berkata; Kami pernah ikut perang bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,
kami bertugas memberi minum kepada pasukan dan membantu menyiapkan keperluan
mereka, serta ikut membawa orang-orang yang gugur dan yang terluka ke Madinah.
باب: الشفاء في ثلاث
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ
الشِّفَاءُ فِي ثَلَاثَةٍ شَرْبَةِ عَسَلٍ وَشَرْطَةِ مِحْجَمٍ وَكَيَّةِ نَارٍ
وَأَنْهَى أُمَّتِي عَنِ الكَيِّ
56.3/5248.
Dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma dia berkata; Terapi pengobatan itu
ada tiga cara, yaitu minum madu, bekam dan kay (menempelkan besi panas pada
daerah yang terluka), sedangkan aku melarang ummatku berobat dengan kay.
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ الشِّفَاءُ فِي ثَلَاثَةٍ فِي شَرْطَةِ مِحْجَمٍ أَوْ شَرْبَةِ
عَسَلٍ أَوْ كَيَّةٍ بِنَارٍ وَأَنَا أَنْهَى أُمَّتِي عَنْ الْكَيِّ
56.4/5249.
Dari Ibnu Abbas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda:
"Terapi pengobatan itu ada tiga cara, yaitu; berbekam, minum madu dan kay
(menempelkan besi panas pada daerah yang terluka), sedangkan aku melarang
ummatku berobat dengan kay."
باب:
الدواء بالعسل
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ كَانَ
النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُعْجِبُهُ الْحَلْوَاءُ
وَالْعَسَلُ
56.5/5250.
Dari Aisyah radliallahu 'anha dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam sangat menyukai manisan dan madu.
عَنْ عَاصِمِ بْنِ عُمَرَ بْنِ قَتَادَةَ قَالَ سَمِعْتُ
جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنْ كَانَ فِي شَيْءٍ مِنْ أَدْوِيَتِكُمْ
أَوْ يَكُونُ فِي شَيْءٍ مِنْ أَدْوِيَتِكُمْ خَيْرٌ فَفِي شَرْطَةِ مِحْجَمٍ أَوْ
شَرْبَةِ عَسَلٍ أَوْ لَذْعَةٍ بِنَارٍ تُوَافِقُ الدَّاءَ وَمَا أُحِبُّ أَنْ
أَكْتَوِيَ
56.6/5251.
Dari 'Ashim bin Umar bin Qatadah dia berkata; saya mendengar Jabir
bin Abdullah radliallahu 'anhuma berkata; saya mendengar Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Sekiranya ada obat yang baik untuk kalian atau
ada sesuatu yang baik untuk kalian jadikan obat, maka itu terdapat pada bekam
atau minum madu atau sengatan api panas (terapi dengan menempelkan besi panas
di daerah yang luka) dan saya tidak menyukai kay."
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ أَنَّ رَجُلًا أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ أَخِي يَشْتَكِي بَطْنَهُ فَقَالَ اسْقِهِ
عَسَلًا ثُمَّ أَتَى الثَّانِيَةَ فَقَالَ اسْقِهِ عَسَلًا ثُمَّ أَتَاهُ
الثَّالِثَةَ فَقَالَ اسْقِهِ عَسَلًا ثُمَّ أَتَاهُ فَقَالَ قَدْ فَعَلْتُ
فَقَالَ صَدَقَ اللَّهُ وَكَذَبَ بَطْنُ أَخِيكَ اسْقِهِ عَسَلًا فَسَقَاهُ
فَبَرَأَ
56.7/5252.
Dari Abu Sa'id bahwa seorang laki-laki datang kepada Nabi shallallahu
'alaihi wasallam sambil berkata; Saudaraku sedang menderita sakit perut. Beliau
bersabda: Minumilah madu. Kemudian laki-laki itu datang kedua kalinya, lalu
beliau tetap bersabda: Minumilah madu. Kemudian laki-laki itu datang yang
ketiga kalinya, beliau bersabda: Minumilah madu. Kemudian dia datang lagi
sambil berkata; Aku telah melakukannya. Maka beliau bersabda: Maha benar Allah,
dan perut saudaramulah yang berdusta, berilah minum madu. Lalu ia pun
meminuminya madu dan akhirnya sembuh.
باب: الدواء بألبان الإبل
عَنْ أَنَسٍ أَنَّ نَاسًا كَانَ بِهِمْ سَقَمٌ قَالُوا يَا
رَسُولَ اللَّهِ آوِنَا وَأَطْعِمْنَا فَلَمَّا صَحُّوا قَالُوا إِنَّ
الْمَدِينَةَ وَخِمَةٌ فَأَنْزَلَهُمْ الْحَرَّةَ فِي ذَوْدٍ لَهُ فَقَالَ
اشْرَبُوا أَلْبَانَهَا فَلَمَّا صَحُّوا قَتَلُوا رَاعِيَ النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاسْتَاقُوا ذَوْدَهُ فَبَعَثَ فِي آثَارِهِمْ
فَقَطَعَ أَيْدِيَهُمْ وَأَرْجُلَهُمْ وَسَمَرَ أَعْيُنَهُمْ فَرَأَيْتُ الرَّجُلَ
مِنْهُمْ يَكْدِمُ الْأَرْضَ بِلِسَانِهِ حَتَّى يَمُوتَ
56.8/5253.
Dari Anas bahwa beberapa orang sedang menderita sakit, lalu mereka
berkata; Wahai Rasulullah, berilah kami tempat untuk menginap dan jamulah kami,
ketika keadaan mereka mulai membaik, mereka berkata; Sesungguhnya kota Madinah
tidak cocok untuk kami, lantas beliau menyuruh mereka supaya pergi ke padang
tempat gembalaan unta-unta milik beliau, lalu beliau bersabda: Setelah itu
minumlah susunya. Ketika mereka semuanya sehat, ternyata mereka membunuh
penggembala Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan merampok sejumlah unta beliau,
maka beliau memerintahkan untuk mengejar mereka. Kemudian beliau memotong
tangan-tangan mereka dan kaki-kaki mereka serta mencongkel mata mereka, dan aku
melihat salah seorang dari mereka menjulurkan lidahnya ke tanah sampai akhirnya
mati terkapar.
باب: الدواء بأبوال الإبل
عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ نَاسًا اجْتَوَوْا
فِي الْمَدِينَةِ فَأَمَرَهُمْ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ
يَلْحَقُوا بِرَاعِيهِ يَعْنِي الْإِبِلَ فَيَشْرَبُوا مِنْ أَلْبَانِهَا
وَأَبْوَالِهَا فَلَحِقُوا بِرَاعِيهِ فَشَرِبُوا مِنْ أَلْبَانِهَا
وَأَبْوَالِهَا حَتَّى صَلَحَتْ أَبْدَانُهُمْ فَقَتَلُوا الرَّاعِيَ وَسَاقُوا
الْإِبِلَ فَبَلَغَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَبَعَثَ فِي
طَلَبِهِمْ فَجِيءَ بِهِمْ فَقَطَعَ أَيْدِيَهُمْ وَأَرْجُلَهُمْ وَسَمَرَ
أَعْيُنَهُمْ قَالَ قَتَادَةُ فَحَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ سِيرِينَ أَنَّ ذَلِكَ
كَانَ قَبْلَ أَنْ تَنْزِلَ الْحُدُودُ
56.9/5254.
Dari Anas radliallahu 'anhu bahwa sekelompok orang sedang menderita
sakit ketika berada di Madinah, maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
memerintahkan mereka supaya menemui penggembala beliau dan meminum susu dan
kencing unta, mereka lalu pergi menemui sang penggembala dan meminum air susu
dan kencing unta tersebut sehingga badan-badan mereka kembali sehat, setelah
badan mereka sehat mereka justru membunuh penggembala dan merampok
unta-untanya, setelah kabar itu sampai ke nabi shallallahu 'alaihi wasallam,
beliau pun memerintahkan untuk mengejar mereka, kemudian mereka di bawa ke
hadapan Nabi, lantas Nabi memotong tangan dan kaki mereka serta mencongkel mata
mereka. Qatadah berkata; telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Sirin bahwa
peristiwa tersebut terjadi sebelum turunnya ayat tentang hudud (hukuman).
باب: الحبَّة السوداء
عَنْ خَالِدِ بْنِ سَعْدٍ قَالَ خَرَجْنَا وَمَعَنَا غَالِبُ
بْنُ أَبْجَرَ فَمَرِضَ فِي الطَّرِيقِ فَقَدِمْنَا الْمَدِينَةَ وَهُوَ مَرِيضٌ
فَعَادَهُ ابْنُ أَبِي عَتِيقٍ فَقَالَ لَنَا عَلَيْكُمْ بِهَذِهِ الْحُبَيْبَةِ
السَّوْدَاءِ فَخُذُوا مِنْهَا خَمْسًا أَوْ سَبْعًا فَاسْحَقُوهَا ثُمَّ
اقْطُرُوهَا فِي أَنْفِهِ بِقَطَرَاتِ زَيْتٍ فِي هَذَا الْجَانِبِ وَفِي هَذَا
الْجَانِبِ فَإِنَّ عَائِشَةَ حَدَّثَتْنِي أَنَّهَا سَمِعَتْ النَّبِيَّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ هَذِهِ الْحَبَّةَ السَّوْدَاءَ شِفَاءٌ
مِنْ كُلِّ دَاءٍ إِلَّا مِنْ السَّامِ قُلْتُ وَمَا السَّامُ قَالَ الْمَوْتُ
56.10/5255.
Dari Khalid bin Sa'd dia berkata; Kami pernah bepergian yang di
antaranya terdapat Ghalib bin Abjar, di tengah jalan ia jatuh sakit, ketika
sampai di Madinah ia masih menderita sakit, lalu Ibnu Abu 'Atiq
menjenguknya dan berkata kepada kami; Hendaknya kalian memberinya habbatus
sauda' (jintan hitam), ambillah lima atau tujuh biji, lalu tumbuklah hingga
halus, setelah itu teteskanlah di hidungnya di sertai dengan tetesan minyak
sebelah sini dan sebelah sini, karena sesungguhnya Aisyah pernah
menceritakan kepadaku bahwa dia mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: Sesungguhnya habbatus sauda' ini adalah obat dari segala macam
penyakit kecuali saam. Aku bertanya; Apakah saam itu? beliau menjawab:
Kematian.
عَنْ ابْنِ شِهَابٍ قَالَ أَخْبَرَنِي أَبُو سَلَمَةَ
وَسَعِيدُ بْنُ الْمُسَيَّبِ أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ أَخْبَرَهُمَا أَنَّهُ سَمِعَ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ فِي الْحَبَّةِ
السَّوْدَاءِ شِفَاءٌ مِنْ كُلِّ دَاءٍ إِلَّا السَّامَ قَالَ ابْنُ شِهَابٍ
وَالسَّامُ الْمَوْتُ وَالْحَبَّةُ السَّوْدَاءُ الشُّونِيزُ
56.11/5256.
Dari Ibnu Syihab dia berkata; telah mengabarkan kepadaku Abu Salamah
dan Sa'id bin Musayyib bahwa Abu Hurairah telah mengabarkan
kepada keduanya, bahwa dia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: Dalam habbatus sauda' (jintan hitam) terdapat obat dari segala
penyakit kecuali kematian. Ibnu Syihab berkata; Maksud dari kematian adalah
maut sedangkan habbatus sauda' adalah pohon syuniz.
باب: التلبينة للمريض
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّهَا كَانَتْ
تَأْمُرُ بِالتَّلْبِينِ لِلْمَرِيضِ وَلِلْمَحْزُونِ عَلَى الْهَالِكِ وَكَانَتْ
تَقُولُ إِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
يَقُولُ إِنَّ التَّلْبِينَةَ تُجِمُّ فُؤَادَ الْمَرِيضِ وَتَذْهَبُ بِبَعْضِ
الْحُزْنِ
56.12/5257.
Dari 'Aisyah radliallahu 'anha bahwa dia memerintahkan untuk menkonsumsi
talbinah (adonan yang terbuat dari gandum dan buah kurma) untuk orang yang
sakit dan orang yang sedih karena musibah yang menimpanya, dia juga berkata;
"Sesungguhnya saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Sesungguhnya talbinah (adonan yang terbuat dari gandum dan buah
kurma) itu dapat menyembuhkan hati yang sakit dan menghilangkan
kesedihan."
عَنْ عَائِشَةَ أَنَّهَا كَانَتْ تَأْمُرُ بِالتَّلْبِينَةِ
وَتَقُولُ هُوَ الْبَغِيضُ النَّافِعُ
56.13/5258.
Dari 'Aisyah bahwa dia juga memeritahkan supaya menkonsumsi talbinah
(adonan yang terbuat dari gandum dan buah kurma), katanya; Talbinah adalah obat
yang tidak di sukai namun sangat bermanfa'at.
باب: السَّعوط
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا عَنْ النَّبِيِّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ احْتَجَمَ وَأَعْطَى الْحَجَّامَ أَجْرَهُ
وَاسْتَعَطَ
56.14/5259.
Dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bahwa beliau pernah berbekam dan mengupah orang yang membekamnya
sambil bergurah (memasukkan obat ke hidung untuk mengeluarkan kotoran yang ada
dalam tenggorokan)."
عَنْ أُمِّ قَيْسٍ بِنْتِ مِحْصَنٍ قَالَتْ سَمِعْتُ
النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ عَلَيْكُمْ بِهَذَا
الْعُودِ الْهِنْدِيِّ فَإِنَّ فِيهِ سَبْعَةَ أَشْفِيَةٍ يُسْتَعَطُ بِهِ مِنْ
الْعُذْرَةِ وَيُلَدُّ بِهِ مِنْ ذَاتِ الْجَنْبِ وَدَخَلْتُ عَلَى النَّبِيِّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِابْنٍ لِي لَمْ يَأْكُلْ الطَّعَامَ فَبَالَ
عَلَيْهِ فَدَعَا بِمَاءٍ فَرَشَّ عَلَيْهِ
56.15/5260.
Dari Ummu Qais binti Mihshan berkata; saya mendengar Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Gunakanlah dahan kayu India, karena didalamnya
terdapat tujuh macam penyembuh, dan dapat menghilangkan penyakit (racun) di
antaranya adalah radang penyakit paru.' Ibnu Sam'an berkata dalam haditsnya;
"Karena sesungguhnya padanya terdapat obat dari tujuh macam jenis
penyakit, di antaranya adalah radang penyakit paru (dada)." Lalu aku
menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sambil membawa bayiku yang belum
makan makanan, lalu bayiku mengencingi beliau, maka beliau meminta air dan
memercikinya."
باب: أيَّ ساعة يحتجم
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ احْتَجَمَ النَّبِيُّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ صَائِمٌ
56.16/5261.
Dari Ibnu Abbas dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah
berbekam ketika sedang berpuasa.
باب: الحجم في السفر والإحرام
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ احْتَجَمَ النَّبِيُّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ مُحْرِمٌ
56.17/5262.
Dari Ibnu Abbas dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah
berbekam ketika beliau sedang ihram.
باب: الحجامة من الداء
عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّهُ سُئِلَ عَنْ أَجْرِ
الْحَجَّامِ فَقَالَ احْتَجَمَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
حَجَمَهُ أَبُو طَيْبَةَ وَأَعْطَاهُ صَاعَيْنِ مِنْ طَعَامٍ وَكَلَّمَ
مَوَالِيَهُ فَخَفَّفُوا عَنْهُ وَقَالَ إِنَّ أَمْثَلَ مَا تَدَاوَيْتُمْ بِهِ
الْحِجَامَةُ وَالْقُسْطُ الْبَحْرِيُّ وَقَالَ لَا تُعَذِّبُوا صِبْيَانَكُمْ
بِالْغَمْزِ مِنْ الْعُذْرَةِ وَعَلَيْكُمْ بِالْقُسْطِ
56.18/5263.
Dari Anas radliallahu 'anhu bahwa dia di tanya mengenai upah tukang
bekam, dia menjawab; Abu Thaibah pernah membekam Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam, lalu beliau memberinya dua sha' makanan dan meyarankan supaya
meringankan beban hamba sahayanya, setelah itu beliau bersabda: Sebaik-baik
sesuatu yang kalian gunakan untuk obat adalah bekam dan terapi kayu gaharu,
beliau juga bersabda: Dan janganlah kalian sakiti anak kalian dengan memasukkan
jari ke dalam mulut.
أَنَّ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا
عَادَ الْمُقَنَّعَ ثُمَّ قَالَ لَا أَبْرَحُ حَتَّى تَحْتَجِمَ فَإِنِّي سَمِعْتُ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ فِيهِ شِفَاءً
56.19/5264
bahwa Jabir bin Abdullah
radliallahu 'anhuma pernah menjenguk Muqanna' kemudian dia berkata; "Kamu
tidak akan sembuh hingga berbekam, karena aku pernah mendengar Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya padanya terdapat
obat."
باب: الحجامة على الرأس
عَنْ عَلْقَمَةَ أَنَّهُ سَمِعَ عَبْدَ الرَّحْمَنِ الْأَعْرَجَ
أَنَّهُ سَمِعَ عَبْدَ اللَّهِ ابْنَ بُحَيْنَةَ يُحَدِّثُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ احْتَجَمَ بِلَحْيِ جَمَلٍ مِنْ طَرِيقِ
مَكَّةَ وَهُوَ مُحْرِمٌ فِي وَسَطِ رَأْسِهِ وَقَالَ الْأَنْصَارِيُّ أَخْبَرَنَا
هِشَامُ بْنُ حَسَّانَ حَدَّثَنَا عِكْرِمَةُ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُمَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ احْتَجَمَ فِي
رَأْسِهِ
56.20/5265.
Dari 'Alqamah bahwa dia mendengar Abdurrahman Al A'raj bahwa dia
mendengar Abdullah bin Buhainah menceritakan bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pernah berbekam di tengah-tengah kepalanya ketika
di lahyil jamal yaitu ketika hendak menuju Makkah, sementara beliau sedang
berihram. Al Anshari berkata; telah mengabarkan kepada kami Hisyam
bin Hasan telah menceritakan kepada kami Ikrimah dari Ibnu Abbas
radliallahu 'anhuma bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah
berbekam di kepalanya.
باب: الحجم من الشقيقة والصداع
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ احْتَجَمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي رَأْسِهِ وَهُوَ مُحْرِمٌ مِنْ وَجَعٍ كَانَ بِهِ بِمَاءٍ
يُقَالُ لَهُ لُحْيُ جَمَلٍ وَقَالَ مُحَمَّدُ بْنُ سَوَاءٍ أَخْبَرَنَا هِشَامٌ عَنْ عِكْرِمَةَ عَنْ ابْنِ
عَبَّاسٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ احْتَجَمَ
وَهُوَ مُحْرِمٌ فِي رَأْسِهِ مِنْ شَقِيقَةٍ كَانَتْ بِهِ
56.21/5266.
Dari Ibnu Abbas bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah berbekam
di kepalanya karena rasa sakit yang di deritanya sementara beliau sedang
berihram, ketika itu beliau singgah di dekat mata air yang bernama Lahyil
Jamal. Muhammad bin Sawa' juga berkata; telah mengabarkan kepada kami Hisyam
dari Ikrimah dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam pernah berbekam di kepalanya karena rasa sakit yang di deritanya
ketika sedang berihram.
عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنْ كَانَ فِي شَيْءٍ مِنْ
أَدْوِيَتِكُمْ خَيْرٌ فَفِي شَرْبَةِ عَسَلٍ أَوْ شَرْطَةِ مِحْجَمٍ أَوْ
لَذْعَةٍ مِنْ نَارٍ وَمَا أُحِبُّ أَنْ أَكْتَوِيَ
56.22/5267.
Dari Jabir bin Abdullah dia berkata; saya mendengar Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Sekiranya ada sesuatu yang lebih baik untuk
kalian pergunakan sebagai obat, maka itu ada terdapat pada minum madu, berbekam
dan sengatan api panas (terapi dengan menempelkan besi panas di daerah yang
luka) dan saya tidak menyukai kay (terapi dengan menempelkan besi panas pada
daerah yang luka)."
باب: الحلق من الأذى
عَنْ كَعْبٍ هُوَ ابْنُ عُجْرَةَ قَالَ أَتَى عَلَيَّ
النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ زَمَنَ الْحُدَيْبِيَةِ وَأَنَا
أُوقِدُ تَحْتَ بُرْمَةٍ وَالْقَمْلُ يَتَنَاثَرُ عَنْ رَأْسِي فَقَالَ
أَيُؤْذِيكَ هَوَامُّكَ قُلْتُ نَعَمْ قَالَ فَاحْلِقْ وَصُمْ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ
أَوْ أَطْعِمْ سِتَّةً أَوْ انْسُكْ نَسِيكَةً قَالَ أَيُّوبُ لَا أَدْرِي
بِأَيَّتِهِنَّ بَدَأَ
56.23/5268.
Dari Ka'b bin 'Ujrah dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
menemuiku pada peristiwa Hudaibiyah, sementara aku sedang menyalakan api di
bawah tungku, karena banyaknya kutu yang ada di rambutku, maka beliau bertanya:
Apakah hal itu sangat mengganggumu? jawabku; Ya beliau bersabda: Cukurlah lalu
berpuasalah tiga hari atau berilah makan kepada enam orang miskin atau
berkurbanlah. Ayyub berkata; Aku tidak tahu manakah di antara ketiga fidyah
tersebut yang lebih dulu di kerjakan.
باب: من اكتوى أو كوى غيره، وفضل من لم يكتو
حَدَّثَنَا عَاصِمُ بْنُ عُمَرَ بْنِ قَتَادَةَ قَالَ سَمِعْتُ
جَابِرًا عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنْ كَانَ فِي
شَيْءٍ مِنْ أَدْوِيَتِكُمْ شِفَاءٌ فَفِي شَرْطَةِ مِحْجَمٍ أَوْ لَذْعَةٍ
بِنَارٍ وَمَا أُحِبُّ أَنْ أَكْتَوِيَ
56.24/5269.
Telah menceritakan kepada kami 'Ashim bin Umar bin Qatadah dia berkata;
saya mendegar Jabir dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau
bersabda: "Sekiranya ada pengobatan yang baik untuk kalian jadikan sebagai
obat, maka itu ada terdapat pada bekam dan sengatan api panas (terapi dengan
menempelkan besi panas di daerah yang luka) namun aku tidak menyukai kay
(terapi dengan menempelkan besi panas pada daerah yang luka)."
عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ
لَا رُقْيَةَ إِلَّا مِنْ عَيْنٍ أَوْ حُمَةٍ فَذَكَرْتُهُ لِسَعِيدِ بْنِ
جُبَيْرٍ فَقَالَ حَدَّثَنَا ابْنُ عَبَّاسٍ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عُرِضَتْ عَلَيَّ الْأُمَمُ فَجَعَلَ النَّبِيُّ
وَالنَّبِيَّانِ يَمُرُّونَ مَعَهُمْ الرَّهْطُ وَالنَّبِيُّ لَيْسَ مَعَهُ أَحَدٌ
حَتَّى رُفِعَ لِي سَوَادٌ عَظِيمٌ قُلْتُ مَا هَذَا أُمَّتِي هَذِهِ قِيلَ بَلْ
هَذَا مُوسَى وَقَوْمُهُ قِيلَ انْظُرْ إِلَى الْأُفُقِ فَإِذَا سَوَادٌ يَمْلَأُ
الْأُفُقَ ثُمَّ قِيلَ لِي انْظُرْ هَا هُنَا وَهَا هُنَا فِي آفَاقِ السَّمَاءِ
فَإِذَا سَوَادٌ قَدْ مَلَأَ الْأُفُقَ قِيلَ هَذِهِ أُمَّتُكَ وَيَدْخُلُ
الْجَنَّةَ مِنْ هَؤُلَاءِ سَبْعُونَ أَلْفًا بِغَيْرِ حِسَابٍ ثُمَّ دَخَلَ
وَلَمْ يُبَيِّنْ لَهُمْ فَأَفَاضَ الْقَوْمُ وَقَالُوا نَحْنُ الَّذِينَ آمَنَّا بِاللَّهِ
وَاتَّبَعْنَا رَسُولَهُ فَنَحْنُ هُمْ أَوْ أَوْلَادُنَا الَّذِينَ وُلِدُوا فِي
الْإِسْلَامِ فَإِنَّا وُلِدْنَا فِي الْجَاهِلِيَّةِ فَبَلَغَ النَّبِيَّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَخَرَجَ فَقَالَ هُمْ الَّذِينَ لَا يَسْتَرْقُونَ
وَلَا يَتَطَيَّرُونَ وَلَا يَكْتَوُونَ وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ فَقَالَ
عُكَاشَةُ بْنُ
مِحْصَنٍ أَمِنْهُمْ أَنَا يَا رَسُولَ
اللَّهِ قَالَ نَعَمْ فَقَامَ آخَرُ فَقَالَ أَمِنْهُمْ أَنَا قَالَ سَبَقَكَ
بِهَا عُكَّاشَةُ
56.25/5270.
Dari Imran bin Hushain radliallahu 'anhuma dia berkata; Tidak ada ruqyah
(jampi-jampi dari Qur'an dan Sunnah) kecuali dari penyakit 'Ain atau demam,
lalu hal itu kusampaikan kepada Sa'id bin Jubair, dia berkata; telah
menceritakan kepada kami Ibnu Abbas Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: Beberapa ummat pernah ditampakkan kepadaku, maka nampaklah
seorang nabi dan dua orang nabi lain lewat bersama dengan beberapa orang saja,
dan seorang nabi lagi yang tidak bersama seorang pun, hingga tampak olehku
segerombolan manusia yang sangat banyak, aku pun bertanya; Apakah segerombolan
manusia itu adalah ummatku? di beritahukan; Ini adalah Musa dan kaumnya. Lalu
diberitahukan pula kepadaku; Lihatlah ke ufuk. Ternyata di sana terdapat
segerombolan manusia yang memenuhi ufuk, kemduian di beritahukan kepadaku;
Lihatlah di sebelah sini dan di sebelah sana, yaitu di ufuk langit. Ternyata di
sana telah di padati dengan segerombolan manusia yang sangat banyak, di
beritahukan kepadaku; Ini adalah ummatmu, dan di antara mereka terdapat tujuh
puluh ribu yang masuk surga tanpa hisab. Setelah itu beliau masuk ke rumah dan
belum sempat memberi penjelasan kepada mereka (para sahabat), maka orang-orang
menjadi ribut, mereka berkata; Kita adalah orang-orang yang telah beriman
kepada Allah dan mengikuti jejak Rasul-Nya, mungkinkah kelompok tersebut adalah
kita ataukah anak-anak kita yang dilahirkan dalam keadaan Islam sementara kita
dilahirkan di zaman Jahiliyah. Maka hal itu sampai kepada Nabi shallallahu
'alaihi wasallam, lantas beliau keluar dan bersabda: Mereka adalah orang-orang
yang tidak pernah minta untuk di ruqyah, tidak pernah bertathayur (menganggap
sial pada binatang) dan tidak pula melakukan terapi dengan kay (terapi dengan
menempelkan besi panas pada daerah yang sakit), sedangkan kepada Rabb mereka
bertawakkal. Lalu Ukasah bin Mihshan berkata; Apakah aku termasuk di antara
mereka ya Rasulullah? beliau menjawab; Ya. Selanjutnya sahabat yang lain
berdiri dan berkata; Apakah aku termasuk dari mereka? beliau bersabda: Ukasah
telah mendahuluimu.
باب: الإثْمِدِ والكحل من الرَّمد
عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّ امْرَأَةً
تُوُفِّيَ زَوْجُهَا فَاشْتَكَتْ عَيْنَهَا فَذَكَرُوهَا لِلنَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَذَكَرُوا لَهُ الْكُحْلَ وَأَنَّهُ يُخَافُ عَلَى
عَيْنِهَا فَقَالَ لَقَدْ كَانَتْ إِحْدَاكُنَّ تَمْكُثُ فِي بَيْتِهَا فِي شَرِّ
أَحْلَاسِهَا أَوْ فِي أَحْلَاسِهَا فِي شَرِّ بَيْتِهَا فَإِذَا مَرَّ كَلْبٌ
رَمَتْ بَعْرَةً فَهَلَّا أَرْبَعَةَ أَشْهُرٍ وَعَشْرًا
56.26/5271.
Dari Ummu Salamah radliallahu 'anha bahwa seorang wanita ditinggal mati
oleh suaminya, hingga matanya menjadi bengkak (karena sering menangis), lantas
orang-orang mengadukan hal itu kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan
mereka juga menyebutkan supaya wanita itu menggunakan celak karena khawatir
matanya akan semakin parah, maka beliau bersabda: "Sungguh dahulu salah
seorang dari kalian pernah tinggal di rumah yang paling jelek -atau di
sejelek-jelek rumah- (perawi ragu mengenai redaksi haditsnya), jika ada seekor
anjing yang lewat, maka dia akan melemparnya dengan kotoran, kenapa tidak cukup
waktu hanya empat bulan sepuluh hari untuk tinggal di rumahnya?"
باب: الجُذام
عن أبي هريرة رضي الله عنه ، أن رسول الله صلى الله عليه وسلم
قال : « لا عدوى ، ولا طيرة ، ولا هامة ، ولا صفر. وفر من المجذوم كما تفر من الأسد
»
Dari sahabat Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa
Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda, “Tidak benar
(meyakini) penyakit berpindah, tidak benar mempercayai gerak-gerik burung,
tidak benar meyakini burung hantu, tidak benar anggapan bulan safar adalah
bulan sial.” Larilah dari
penyakit kusta sebagaimana kamu lari dari singa.
باب المن شفاء للعين
عَنْ عَبْدِ الْمَلِكِ سَمِعْتُ عَمْرُو بْنَ حُرَيْثٍ قَالَ
سَمِعْتُ سَعِيدَ بْنَ زَيْدٍ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ يَقُولُ الْكَمْأَةُ مِنْ الْمَنِّ وَمَاؤُهَا شِفَاءٌ لِلْعَيْنِ
قَالَ شُعْبَةُ وَأَخْبَرَنِي الْحَكَمُ بْنُ عُتَيْبَةَ عَنْ الْحَسَنِ
الْعُرَنِيِّ عَنْ عَمْرِو بْنِ حُرَيْثٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ زَيْدٍ عَنْ
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ شُعْبَةُ لَمَّا حَدَّثَنِي
بِهِ الْحَكَمُ لَمْ أُنْكِرْهُ مِنْ حَدِيثِ عَبْدِ الْمَلِكِ
56.27/5272.
Dari Abdul Malik saya mendengar 'Amru bin Huraits berkata; saya
mendengar Sa'id bin Zaid berkata; saya mendengar Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Cendawan berasal dari al Manna, dan airnya merupakan
obat untuk penyakit mata." Syu'bah berkata, dan telah mengabarkan
kepadaku Al Hakam bin 'Utbah dari Al Hasan Al 'Urani dari 'Amru
bin Huraits dari Sa'id bin Zaid dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam. Syu'bah berkata, tatkala Al Hakam menceritakan hadits kepadaku aku
tidak mengingkarinya dari hadits Abdul Malik.
باب اللدود
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ وَعَائِشَةَ أَنَّ أَبَا بَكْرٍ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُ قَبَّلَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ
مَيِّتٌ قَالَ وَقَالَتْ عَائِشَةُ لَدَدْنَاهُ فِي مَرَضِهِ فَجَعَلَ يُشِيرُ
إِلَيْنَا أَنْ لَا تَلُدُّونِي فَقُلْنَا كَرَاهِيَةُ الْمَرِيضِ لِلدَّوَاءِ
فَلَمَّا
أَفَاقَ قَالَ أَلَمْ أَنْهَكُمْ أَنْ
تَلُدُّونِي قُلْنَا كَرَاهِيَةَ الْمَرِيضِ لِلدَّوَاءِ فَقَالَ لَا يَبْقَى فِي
الْبَيْتِ أَحَدٌ إِلَّا لُدَّ وَأَنَا أَنْظُرُ إِلَّا الْعَبَّاسَ فَإِنَّهُ
لَمْ يَشْهَدْكُمْ
56.28/5273.
Dari Ibnu Abbas dan 'Aisyah bahwa Abu Bakar radliallahu
'anhu pernah mencium nabi shallallahu 'alaihi wasallam ketika beliau wafat,
selanjutnya Aisyah berkata; Kami memasukkan obat melalui mulut beliau ketika
beliau sakit, lalu beliau memberi isyarat kepada kami dengan mengatakan:
Janganlah kalian memasukkan obat lewat mulutku (dengan paksa). Maka kami
berkata; Ah, itu biasa, memang orang sakit tidak suka obat. Ketika beliau
tersadar, beliau bersabda: Tidakkah aku telah melarang kalian memasukkan obat
kedalam mulutku!, janganlah kalian memasukkan obat ke dalam mulutku. Kami pun
berkata; Ah biasa, memang orang sakit tidak suka obat. Lalu beliau bersabda:
Tidak ada seorangpun dalam rumah kecuali dirinya harus di obati (dengan paksa)
melalui mulutnya kecuali Abbas, karena ia tidak bersama kalian.
عَنْ أُمِّ قَيْسٍ قَالَتْ دَخَلْتُ بِابْنٍ لِي عَلَى رَسُولِ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَدْ أَعْلَقْتُ عَلَيْهِ مِنْ
الْعُذْرَةِ فَقَالَ عَلَى مَا تَدْغَرْنَ أَوْلَادَكُنَّ بِهَذَا الْعِلَاقِ
عَلَيْكُنَّ بِهَذَا الْعُودِ الْهِنْدِيِّ فَإِنَّ فِيهِ سَبْعَةَ أَشْفِيَةٍ
مِنْهَا ذَاتُ الْجَنْبِ يُسْعَطُ مِنْ الْعُذْرَةِ وَيُلَدُّ مِنْ ذَاتِ
الْجَنْبِ فَسَمِعْتُ الزُّهْرِيَّ يَقُولُ بَيَّنَ لَنَا اثْنَيْنِ وَلَمْ
يُبَيِّنْ لَنَا خَمْسَةً قُلْتُ لِسُفْيَانَ فَإِنَّ مَعْمَرًا يَقُولُ
أَعْلَقْتُ عَلَيْهِ قَالَ لَمْ يَحْفَظْ إِنَّمَا قَالَ أَعْلَقْتُ عَنْهُ
حَفِظْتُهُ مِنْ فِي الزُّهْرِيِّ وَوَصَفَ سُفْيَانُ الْغُلَامَ يُحَنَّكُ
بِالْإِصْبَعِ وَأَدْخَلَ سُفْيَانُ فِي حَنَكِهِ إِنَّمَا يَعْنِي رَفْعَ
حَنَكِهِ بِإِصْبَعِهِ وَلَمْ يَقُلْ أَعْلِقُوا عَنْهُ شَيْئًا
56.29/5274.
Dari Ummu Qais dia berkata; Aku mengunjungi Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersama anakku yang baru saja saya obati kerongkongannya dengan
tanganku, maka beliau bersabda: Dengan maksud apa kamu mengobati penyakit
tenggorokan anakmu dengan memasukkan jemari tangan? Gunakanlah kayu India,
karena padanya terdapat tujuh ragam penyembuhan, dan dapat di masukkan sebagai
obat tetes hidung untuk menyembuhkan penyakit kerongkongan dan dapat pula
menjadi penyembuh dari penyakit radang selaput dada. Aku mendengar Az Zuhri
berkata; Dua hal telah dijelaskan kepadaku, namun aku belum mendapatkan
penjelasan mengenai yang lima hal lagi, lalu aku berkata kepada Sufyan,
sesungguhnya Ma'mar pernah berkata dengan lafazh; 'A'laqtu 'alaihi', perawi
berkata; Bahwa Ma'mar belum pernah mendengarnya, karena Sufyan hanya mengatakan
dengan redaksi; A'laqtu 'anhu, aku pernah mendengarnya langsung dari mulut Az
Zuhri bahwa Sufyan mensifati seorang anak kecil yang ditahnik (mengunyahkan
kurma kemudian dimasukkan ke dalam mulut bayi) dengan jari, kemudian Sufyan
memasukkan jarinya ke kerongkongan, maka maksud dari hadits di atas adalah
mengangkat kerongkongan dengan jari-jari (yaitu dengan memasukkan jari-jari
melalui mulut), dan dia tidak mengatakan; Menggantungkan sesuatu padanya.
أَنَّ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا زَوْجَ النَّبِيِّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ لَمَّا ثَقُلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاشْتَدَّ وَجَعُهُ اسْتَأْذَنَ أَزْوَاجَهُ فِي أَنْ
يُمَرَّضَ فِي بَيْتِي فَأَذِنَّ لَهُ فَخَرَجَ بَيْنَ رَجُلَيْنِ تَخُطُّ رِجْلَاهُ
فِي الْأَرْضِ بَيْنَ عَبَّاسٍ وَآخَرَ فَأَخْبَرْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ قَالَ هَلْ
تَدْرِي مَنْ الرَّجُلُ الْآخَرُ الَّذِي لَمْ تُسَمِّ عَائِشَةُ قُلْتُ لَا قَالَ
هُوَ عَلِيٌّ قَالَتْ عَائِشَةُ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ بَعْدَ مَا دَخَلَ بَيْتَهَا وَاشْتَدَّ بِهِ وَجَعُهُ هَرِيقُوا
عَلَيَّ مِنْ سَبْعِ قِرَبٍ لَمْ تُحْلَلْ أَوْكِيَتُهُنَّ لَعَلِّي أَعْهَدُ
إِلَى النَّاسِ قَالَتْ فَأَجْلَسْنَاهُ فِي مِخْضَبٍ لِحَفْصَةَ زَوْجِ
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ طَفِقْنَا نَصُبُّ عَلَيْهِ
مِنْ تِلْكَ الْقِرَبِ حَتَّى جَعَلَ يُشِيرُ إِلَيْنَا أَنْ قَدْ فَعَلْتُنَّ
قَالَتْ وَخَرَجَ إِلَى النَّاسِ فَصَلَّى لَهُمْ وَخَطَبَهُمْ
56.30/5275.
Bahwa Aisyah radliallahu 'anha yaitu isteri nabi shallallahu 'alaihi
wasallam berkata; Ketika sakit Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam semakin
parah, beliau meminta izin kepada para isterinya supaya di rawat di rumahku,
setelah para isterinya mengizinkan beliau (tinggal di rumahku), beliau keluar
dengan dibopong dua orang yaitu beliau berada di antara Abbas dan laki-laki
lain, sementara kaki beliau tertatih-tatih di tanah. Lalu kuberitahukan hal itu
kepada Ibnu Abbas, dia berkata; Tahukah kamu siapakah yang dimaksud
Aisyah dengan laki-laki lain itu? aku menjawab; Tidak. Ibnu Abbas berkata; Dia
adalah Ali. Aisyah berkata lagi; Setelah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
masuk ke rumahnya sementara sakitnya semakin parah, beliau bersabda: Tolong
guyurlah aku dari tujuh geriba yang belum dibuka ikatannya, siapa tahu aku
masih bisa menyampaikan pesan kepada orang-orang. Lantas kami dudukkan beliau
di sebuah ember besar milik Hafsah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.
Kemudian kami mengguyur beliau dari geriba-geriba itu hingga nabi memberi
isyarat Cukup, telah kalian lakukan! Nabi pun keluar menemui orang-orang dan
mengimami mereka serta menyampaikan pidatonya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar